IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MODEM ADSL DALAM JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA
Abstract
Pada umumnya, saluran telepon dalam Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat) hanya menggunakan frekuensi voice band sekitar 300 s/d 3400 Hz saja untuk komunikasi suara atau transmisi data terbatas. Transmisi data yang mengubah jalur suara menjadi jalur data dengan menggunakan teknologi modem X-2 atau K-56 Flexi ini, hanya dapat memberikan kecepatan transmisi maksimum sampai dengan 56,4 KHz. Berdasarkan penelitian menggunakan teknik looping yang dilakukan pada saluran telepon kabel tembaga sepanjang 18.000 feet, diketahui bahwa terdapat frekuensi di atas frekuensi voice band yang dapat digunakan untuk pengiriman sinyal dengan berbagai interference (gangguan) yang masih dapat ditoleransi. Frekuensi ini kemudian disebut dengan frekuensi over voice band.Untuk memanfaatkan frekuensi tersebut untuk komunikasi data dengan kecepatan transmisi yang tinggi, perlu adanya teknologi yang mampu memastikan adanya pemisahan yang jelas antara jalur suara yang menggunakan frekuensi voice band dengan jalur data yang menggunakan frekuensi over voice band. Selain itu, perlu adanya teknik pemrosesan sinyal dan algoritma yang kreatif untuk mengoptimalkan penggunaan frekuensi over voice band tersebut. Hal ini dapat terwujud dengan mengimplementasikan teknologi modulasi demodulasi yang didukung oleh digital processing dan bit loading algorithm dalam bentuk Saluran Sambungan Digital Asimetris (Asymmetric Digital Subscriber Line = ADSL), yang dapat memisahkan jalur komunikasi suara pada bandwith 0 sampai dengan 4 KHz, jalur pengiriman data ke backbone network (jalur upstream) dengan bandwith 26 KHz sampai dengan 170 KHz, dan jalur pengiriman data ke user (jalur downstream) dengan bandwith 170,5 KHz sampai dengan 1,1 MHz. Pemisahan jalur dan pemrosesan sinyal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik single carrier dan multi carrier.
Full Text:
PDFReferences
Anoname. Speedy. 2006.
http://www.telkomspeedy.com/new/corporate.php?section=company
Arif Rahman, Ahmad; Endro Mulyatno dan Syamsuryana. 2000. X-DSL (X-Digital Subscriber Line): Dari Modem Analog Ke Modem Digital. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Ginting, Roby Kristian. Descrete Wavelet Multi Tone ( DWMT ). Gematel no : 03/XXVIII. Bandung.
Lechleider,Joseph. 1997. The DSL Source Book-Plain Answer About Digital Subscriber Line Opportunities. Paradyne. USA.
Tharom, Tabratas, Marta Dinata dan Xerandy. 2002. Mengenal Teknologi Informasi. Penerbit Elex Media Komputindo. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.31294/p.v9i1.1151
Copyright (c) 2016 Sri Hartanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN: 2579-3500