Film Wonder Woman : Dominasi Wanita Dalam Dunia Patriarki

Irwanto Irwanto

Sari


Film Wonder Woman yang diadaptasi dari komik dengan judul yang sama menampilkan sosok pahlawan wanita yang bernama Diana dan dikenal dengan sebutan Wonder Woman. Dalam film tersebut Diana menjadi simbol perjuangan feminisme dengan mengaktualisasikan dominasi wanita pada unsur visual dan audio pada filmnya. Melalui metodologi kualitatif dan analisis wacana penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana wacana feminisme tersebut disampaikan dalam film. Hasil penelitian  terungkap bahwa pada elemen mikro feminisme disampaikan melaui judul, tema, setting, karakter, dialog, kostum, fotografi, dan musik.  Sementara pada elemen makro nya didapat bahwa dominasi wanita pada film Wonder Woman tidak lepas dari aspek historis film tersebut yang memang dikreasikan oleh tokoh feminis.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arivia, G. (2004). Filsafat Bersperskpektif Feminis. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.

Eriyanto. (2011). Analisa Wacana Pengantar Analisa Teks Media. LKIS.

Gee, J. P. (2014). An Introduction to Discourse Analysiss Theory and Methode (4 ed.). London: Routledge.

Hannam, J. (2007). Feminism. London: Pearson.

Hunter, R. (2015). Analysing Judgments from a Feminist Perspective. Dalam Sources and Methods in Socio-Legal Research (hlm. 8). British and Irish Association of Law Librarians. https://doi.org/10.1017/S1472669615000067

King, A. (2004). The Prisoner of Gender: Foucault and the Disciplining of the Female Body. Journal of International Women’s Studies, 5(New Writting in Women’s Studies: Selected Essay from the First Women’s studies Network), 30–31.

Kusnawan, A. (2004). Komunikasi dan Penyiaran Islam, Mengembangkan Tabligh melalui Mimbar, Media Cetak, Radio, televisi, Film dan Media Digital. Bandung: Benang Merah Press.

McQuail. (2012). Mass Communication Theory (Sixth Edition). London: Sage Publication.

Rosidah, S., & Imanjaya, Ekky. (2011). Film Sebagai Media Social Marketing: Yasmin Ahmad Berjualan Ide Multikulturalisme. Jurnal Humaniora- Binus, 2, 635. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i1.3077

Saadawi, N. (2001). Perempuan Dalam Budaya Patriarki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sulastri. (2011). Benturan Budaya Berkomunikasi Dalam Perspektif Gender: Analisis Film Ayat-Ayat Cinta. Kafa’ah Journal of Gender Studies, 1, 69. https://doi.org/10.15548/jk.v1i1.41

Sumarno, M. (2008). Dasar-Dasar Apreasi Film. Jakarta: Grasindo.

Tarigan, H. . (1995). Pengajaran Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Turner, G. (2012). Film AS Social Practice. London: Routledge.

Walby, S. (1997). Theorizing Patriarchy. London: Blackwell Publishers Oxford.

Werlhof, C. von. (2004). Patriarchy as Negation of Matriarchy: The Perspective of a Delusion. Dipresentasikan pada First World Congress of Matriarchal Studies, Luxemburg. Diambil dari http://www.second-congress-matriarchal-studies.com/werlhof.html




DOI: https://doi.org/10.31294/kom.v5i1.2566

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/kom.v5i1.2566.g2324



Index by:


E-ISSN2549-3299

Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License