Revitalisasi Industri Pariwisata Melalui Komunikasi Pemasaran Terpadu Berbasis Online Di Kota Bandung
Sari
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang besar yang memberikan modal besar bagi sektor pariwisata. Pariwisata sendiri merupakan salah satu sektor yang menjadi motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi negara. Dengan potensi wisata alam dan budaya yang begitu besar, pariwisata Indonesia menjadi salah satu penyumbang devisa yang besar bagi perekonomian Indonesia. Pariwisata merupakan sektor yang prospektif dengan kenaikan realisasi investasi relatif cukup besar. Kenaikan ini didukung dengan rencana pemerintah merevisi Perpres 39 tahun 2014 mengenai bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka untuk penanaman modal (Bkpm. 2017). Bandung sebagai salah satu kota kreatif menyimpan banyak destinasi wisata yang dapat memikat ribuan bahkan jutaan wisatawan untuk mengunjunginya. Akan tetapi, keunikan atau unique selling point (USP) pariwisata Bandung dinilai belum dapat terekspose atau dikenal dengan baik. Oleh karenanya, revitalisasi industri pariwisata melalui pendekatan komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication) berbasis online penting untuk dilakukan, hal ini dikarenakan IMC dapat membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi yang disampaikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif; yaitu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial/manusia, berdasarkan penggambaran holistik atas permasalahan yang dihadapi. Hasil kajian menunjukkan bahwa peran komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication) berbasis online amat besar dalam upaya promosi pariwisata Kota Bandung.
Kata Kunci : Industri Pariwisata, Komunikasi Pemasaran, Bandung.
ABSTRACT
Indonesia is a country that has a wealth of natural resources and a great culture that provides large capital for the tourism sector. Tourism itself is one sector that becomes the driving force in the country's economic growth. With the potential of nature and culture so great, Indonesia tourism became one of the major foreign exchange contributors to the Indonesian economy. Tourism is a prospective sector with relatively large increase of investment realization. This increase is supported by the government's plan to revise Presidential Decree 39 of 2014 on closed business fields and open business fields for investment (Bkpm 2017). Bandung as one of the creative cities keep many tourist destinations that can lure thousands and even millions of tourists to visit it. However, the uniqueness or unique selling point (USP) of Bandung tourism is considered not to be exposed or well known. Therefore, the revitalization of the tourism industry through an integrated online marketing communications approach is important to do, this is because IMC can establish a strong brand identity in the market by binding together and strengthening all the images and communication messages delivered. This research uses qualitative descriptive research method; Namely the process of inquiry to understand the social / human problem, based on the holistic description of the problems encountered. The result of the study shows that the role of integrated marketing communication (integrated marketing communication) based online is very big in the effort of Bandung tourism promotion.
Keywords: Tourism Industry, Marketing Communications, Bandung.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Pusat Statistik, 2017 Jakarta
Bhatia, Arjun Kumar. (2008). International Tourism Management. Sterling Publisher Private Limited. New Delhi. India.
Bungin, Burhan dan Sukristyanto,Agus (2016). Tourism Communication Kajian Komunikasi Masa Depan. Fikom Universitas Mercu Buana. Jakarta. September Hal. 196-212.
Creswell. JW. (2002). Research Design Qualitative & Quantitative Approaches. California Sage Publication.
Duncan Tom.(2005). Principles of Advertising & IMC. Second Edition. Mc. New York Graw Hill.
Fandeli, Ch. (1995). Pengertian dan Kerangka Dasar Kepariwisataan dalam “Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam”, Editor: Ch, Fandeli, Yogyakarta: Liberty.
Joyosuharto,S.(2000). Aspek Ketersediaan dan Tuntutan Kebutuhan Dalam Pariwisata, dalam “Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam”, Editor: Ch, Fandeli, Yogyakarta: Liberty.
Marhaeni. Dwi Pangastuti. (2016). “Revitalisasi Komunikasi Tradisional Pada Era Globalisasi”. ISKI 1 (Oktober). Hal 59-63.
Mulyana. Deddy. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugraha, dan Romli. (2012). Strategi Komunikasi Pembanguan Pada Program Desa Peradaban Sebagai Bentuk Peningkatan Citra Pemerintah Daerah. Kajian Komunikasi 1 Desember. Hal (9-19).
Paramita, Sinta. (2015). “Makalah Komunikasi Pembangunan Berbasis Teknologi Di Desa Wisata Sri Gethuk Yogyakarta.” ISKI. 1 (Oktober). Hal.235-252.
Pitana, I Gde dan Putu G. Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Soebagyo. (2012). Jurnal Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia.” Jurnal Liquidity.Vol.1. No.2. Juli-Desember 2012. hlm. 153-158. Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila.
Soemanagara, Rd (2012). Strategic Marketing Communication (Konsep Strategis dan Terapan). Bandung: Alfabeta.
Spilane, JJ. (1987) Parisiwata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
______, “Tourism Office” dalam http://www.bandungtourism.com/office.php. Diakses pada 18 Februari 2017 pukul 14: 07 WIB.
DOI: https://doi.org/10.31294/kom.v4i2.2482
DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/kom.v4i2.2482.g1705
Index by: | ||
E-ISSN: 2549-3299 | ||
|
||
Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana InformatikaJl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
|