Pelatihan Pemasaran dan Labeling pada Usaha Jajan Laklak di Denpasar

I Gede Suardika, Made Dewi Ayu Untari, Nyoman Ayu Nila Dewi

Sari


Bali merupakan salah satu kota yang memiliki beraneka macam masakan dan makanan khas Bali. Jajanan tradisional di Bali mulai dari jajan sangait, klepon, laklak, pisang rai, dan masih banyak lagi jajan tradisional lainnya. Saat ini jajanan tradional di Bali mulai digemari dan menjadi makanan yang sangat digemari oleh masyarakat. Seperti halnya kini banyak ditemui jajan tradisional laklak Bali yang memiliki bahan dasar tepung terigu, santan dan kepala parut. Industri rumah tangga jajan laklak bali yang menjadi mitra dalam kegiatan ini adalah Ibu Sri yang memiliki aktivitas untuk memproduksi jajan tradisional yang telah di produksi dari tahun 1990an. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini memiliki kendala untuk memasarkan dan mengenalkan hasil karya jajan yang di produksi, dimana jajan tradisional yang ada saat ini hanya di produksi dan dijual di sekitaran rumah. Terkadang beberapa pembeli datang langsung ke tempat produksi yakni di rumah mitra. Melihat hal tersebut dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini akan diberikan suatu pelatihan media pemasaran untuk dapat memasarkan jajanan yang telah diproduksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pelatihan media pemsaran dimana pemasaran yang dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan media sosial seperti instagram, dan media sosial lainnya.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ekayanti, Wayan, N., & Widiadnya, I. B. M. (2018). Ajeg Bali Dengan Jaje Uli: Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Kube Cempaka Dan Kelompok Mekar Pembuat Jaje Uli Asli Bali. Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah, 9(2), 148–159.

Ernayanti, Silvna, D., & Sembiring, K. (2003). Ensiklopedi Makanan Tradisional di Pulau Jawa dan Pulau Madura. In Deputi bidang pelestarian dan pengembangan kebudayaan, asdep. Urusan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Proyek Pelestarian Dan Pengembangan Tradisi Dan Kepercayaan.

Huda, N. T. (2018). Etnomatematika Pada Bentuk Jajanan Pasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(2), 217.

Kotler, & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Erlangga.

M, K., & D, B. (2004). Acuan label gizi. Di dalam: Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Prosiding Widya Karya Nasional Pangan Dan Gizi VIII, 431–444.

Nata, G. N. M., Suryawan, I. K. D., & Yudiastra, P. P. (2018). Peningkatan Produktivitas Industri Rumah Tangga Jajan Tradisional Khas Gianyar. Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH, 9(1), 132–137.

Philipson, & Thomas. (2005). Government Perspective: food labeling.

Ramadhan, F. H. (2017). Pemanfaatan Media Sosial Instagram Akun @Mr.Creampuff Sebagai Promosi Dalam Meningkatkan Penjualan. Jom Fisip Vol. 4 No. 2 _ Oktober 2017, 4(2), 1–15.

RUASTITI, N. M. (2011). Seni Pertunjukan sebagai Pengikat Hubungan Patron-client Puri dengan Masyarakat Lingkungannya. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 26(2), 107–113.

Supraptini, Riris Nainggolan, Elsa-Elsi, & Dharmayanti, I. (2011). Kualitas Bahan Makanan Dan Makanan Jajanan Yang Dijual Di Pasar Tradisional Di Beberapa Kota Di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan, 10(4), 208 – 218.




DOI: https://doi.org/10.31294/jabdimas.v4i1.8326

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/jabdimas.v4i1.8326.g4631

 dipublikasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License