Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Dapur bagi Ibu-Ibu Desa Paya Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya

Lia Handayani, Nurhayati Nurhayati, Cut Rahmawati, Meliyana Meliyana

Sari


Limbah merupakan permasalahan yang belum terpecahkan. Namun limbah organik setidaknya dapat lebih termanfaatkan dibandingkan limbah anorganik yaitu dengan mengubahnya menjadi pupuk. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik (POC) dari limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga adalah memberikan informasi pengetahuan serta menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengolahan limbah secara efisien, sehingga masayarakat Desa Paya Kecamatan Trienggadeng tidak sembarangan menumpuk sampah-sampah organik yang nantinya akan menimbulkan aroma tak sedap sehingga mengundang penyebaran bibit penyakit. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah menyajikan materi kemudian melakukan praktik langsung untuk membuat POC. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan dan proses yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aklis, N., & Masyrukan, M. (2016). Penanganan Sampah Organik Dengan Bak Sampah Komposter di Dusun Susukan Kelurahan Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Warta, 19(1), 74–82.

Fifendy, M., Eldini, E., & Irdawati, I. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Molase Terhadap Jumlah Mikroba Dan Ketebalan Nata Pada Teh Kombucha. In Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung (pp. 67–72).

Indriyanti, D. R., Banowati, E., & Margunani, M. (2015). Pengolahan Limbah Organik Sampah Pasar Menjadi Kompos. Jurnal Abdimas, 19(1), 43–48.

Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. (2018). Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13–29.

Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Penambahan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2).

Ramaditya, I., Hardiono, & Ali As, Z. (2017). Pengaruh Penambahan Bioaktivator EM-4 (Effective microorganism) dan Mol (Mikroorganisme Lokal) Nasi Basi Terhadap Waktu Terjadinya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 14(1), 415–423.

Siswati, N. D., Theodorus, H., & Eko S, P. W. (2009). Kajian Penambahan Effective Microorganisms (EM4) Pada Proses Dekomposisi Limbah Padat Industri Kertas. Buana Sains, 9(1), 63–68.

Sulistyorini, L. (2005). Pengolahan Sampah Dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 77–84.




DOI: https://doi.org/10.31294/jabdimas.v2i2.6172

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/jabdimas.v2i2.6172.g3434

 dipublikasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License