Pembuatan Signboard sebagai Media Edukasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan bagi Masyarakat Pengunjung Hutan Wisata Alam Oeluan, Kefamenanu, NTT

Dicky Frengky Hanas, Ite Morina Yostianti Tnunay, Meri Helsiana Mata

Sari


Hutan wisata alam Oeluan merupakan bagian kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan juga sebagai tempat wisata. Kawasan ini memiliki keanekaragaman tumbuhan yang dapat dijadikan laboratorium alam bagi pengunjung dalam mengenal keanekaragaman hayati tumbuhan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mendata jenis tumbuhan serta membuat dan memasang papan nama tumbuhan (signboard) sebagai sumber informasi keanekaragaman hayati tumbuhan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu eksplorasi, identifikasi dan sosialisasi. Tahapan pelaksanaan diawali dengan inventarisasi dan identifikasi nama jenis, pembuatan dan pemasangan papan nama tumbuhan serta melakukan evaluasi persepsi pengunjung. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat 22 jenis tumbuhan di sekitar area jelajah hutan wisata alam Oeluan yang dikelompokkan dalam 19 genus dan 14 famili. Evaluasi kegiatan menunjukkan 90,32% pengunjung berpendapat bahwa pemasangan papan nama tumbuhan dapat memberikan informasi terkait jenis tumbuhan sehingga dapat digunakan sebagai media edukasi tentang keanekaragaman hayati tumbuhan. Hasil Kegiatan ini diharapkan dapat menunjang fungsi hutan wisata alam Oeluan sebagai kawasan konservasi dan wisata khusunya wisata edukasi.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali, R. K. (2021). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 9(3), 204–216. https://doi.org/10.23887/jjpg.v9i3.37546

Evayanti, S. F., Kissinger, K., & Syam’ani, S. (2022). Karakteristik Objek Wisata Alam Di Wilayah Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 5(2), 270–274. https://doi.org/10.20527/jss.v5i2.5363

Ghani, Y. A. (2012). Pengembangan Sarana Prasarana Destinasi Pariwisata Berbasis Budaya di Jawa Barat. Jurnal Pariwisata, 1. http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp22

Gunawan, H. (2019). 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati. IPB Press.

Hadji, K., Wahyudi, M., & Pratama, A. B. (2017). Potensi dan Pengembangan Wahana Obyek Wisata Alam sebagai Daya Tarik Wisata Edukasi Keluarga di Kabupaten Magelang. Urecol, 231–236.

Heryati, Y. (2019). Potensi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tapandullu Di Kabupaten Mamuju. GROWTH, Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 1(1), 56–74.

Imbiri, S. (2015). Pengelolaan Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Di Kabupaten Manokwari. Jurnal Kehutanan Papuasia, 1(1). https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol1.iss1.27

Sutoyo. (2010). Keanekaragaman Hayati Indonesia, Suatu Tinjauan : Masalah dan Pemecahannya. Buana Sains, 10(2), 101–106.

Tnunay, I. M. Y., & Hanas, D. F. (2020). Keragaman Tumbuhan Paku Sebagai Pendukung Objek Wisata Di Hutan Wisata Alam Oeluan, Timor Tengah Utara. Jurnal Saintek Lahan Kering, 3(1). https://doi.org/10.32938/slk.v3i1.1045




DOI: https://doi.org/10.31294/jabdimas.v6i1.14333

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/jabdimas.v6i1.14333.g5785

 dipublikasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License