Eksplorasi Potensi Wisata Kuliner Untuk Pengembangan Pariwisata Di Kota Tangerang
Sari
Keywords: Tourism, Culinary Tourism, Tangerang City
Abstrak - Dewasa ini, wisata kuliner menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk menunjungi suatu daerah, fenomena ini juga dapat terlihat di Kota Tangerang. Potensi yang besar di Kota Tangerang belum didukung dengan informasi yang memadai mengenai kekayaan kuliner Tangerang. Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya informasi bagi para wisatawan, salah satunya adalah belum tersedianya referensi tentang kuliner Kota Tangerang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata kuliner serta menganalisis masalah-masalah yang dihadapi dalam mengembangkan kuliner khas di Kota Tangerang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, serta menggunakan data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan wisata kuliner di Kota Tangerang masih sangat diperlukan mengingat terdapat beberapa ancaman dan kekurangan yang dimiliki dalam pengembangan wisata kuliner di Kota Tangerang.
Kata kunci: Pariwisata, Wisata Kuliner, Kota Tangerang
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Araujo, E. B. (2016). Pengembangan Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata di Dili, Timor Leste. Jurnal Master Pariwisata, Vol. 3 No. 1, 15-27.
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang (2012). Kota Tangerang dalam Angka 2012. Kota Tangerang: BPS Kota Tangerang.
Besra, E. (2012). Potensi Wisata Kuliner Dalam Mendukung Pariwisata di Kota Padang. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1, 74-101.
Dewan Ketahanan Nasional (2016). Jumlah Pulau di Indonesia. Homepage online diakses dari https://dkn.go.id/ruang-opini/9/jumlah-pulau-di-indonesia.html, pada tanggal 27 September 2017.
Dittmer, P. R. dan Keefe, J. D. (2009). Principles of Food, Beverage, and Labor Cost Controls (9th ed.). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Ekawatiningsih (2008). Restoran Jilid I Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Fitzsimmons, J. A. dan Fitzsimmons, M. J. (2006). Service Management: Operations, Strategy, Information Technology (5th ed.). New York: McGraw-Hill.
Hall, C. M., Sharples, L., Mitchell, R., Macionis, N., dan Cambourne, B. (2003). Food Tourism Around the World: Development, Management, and Markets. Burlington: Butterworth-Heinemann.
Harmayani, Eni, Santoso, Umar, dan Gardjito, Murdijati (2017). Makanan Tradisional Indonesia Seri 2: Makanan Tradisional Indonesia yang Populer. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Ismayanti (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pemerintahan Provinsi Banten (2014). Pemerintahan Kabupaten atau Kota. Homepage online diakses dari https://bantenprov.go.id/id/channel/pemkab.html, pada tanggal 23 Oktober 2017.
Pendit, Nyoman S. (2003). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.
Raj, R., Griffin, K., dan Morpeth, N. (2013). Cultural Tourism. Boston: Cabi.
Sekaran, U. dan Bougie, R. (2016). Research Methods For Business: A Skill-Building Approach (7th ed.). West Sussex: John Wiley & Sons.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumantri, A. (2010). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana-Prenada Grup.
Undang-Undang Republik Indonesia 2009 No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-Undang Republik Indonesia 2012 No. 18 tentang Pangan
DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v9i1.3604