Songket Mata Manuk sebagai Identitas Etnik di Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur

Dyah Mustika Wardani

Sari


Penelitian ini dilatar belakangi oleh rasa penasaran peneliti bagaimana tenun songket motif mata manuk digunakan sebagai identitas Masyarakat manggarai barat. Metode yang diguanakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan Teknik pengumpulan data melalui Observasi, studi Pustaka dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu  snowball sampling. Tenun Songket Motif Mata Manuk merupakan hasil karya luar biasa dari hasil karya manusia yang mempunyai nilai filosofi tinggi. Filosofi motif mata manuk yang diambil dari sesembahan yang digunakan dalam setiap tradisi di Manggarai Barat, hingga akhirnya dituangkan dalam sebuah karya seni yang memiliki nilai tinggi. Motif mata manuk merupakan simbol dari mata seorang wanita yang memiliki makna bahwa wanita memiliki mata yang tajam, mempunyai mata hati, mata nurani dan mata ragawi. Simbol – simbol yang terkandung didalam motif mata manuk akan keanggunan dan kewibawaan bagi yang menggunakan secara historis mempunyai makna yang tinggi dalam kehidupan manusia terutama Masyarakat Manggarai Barat.Songket mata manuk dapat dijadikan sebagai identitas etnik berdasarkan hasil lapangan menunjukkan fakta baru  yang paling utama faktor  adanya ikatan batin. Ketika seseorang menggunakan songke motif mata manuk seseorang tersebut akan merasa bangga menjadi masyarakat manggarai.


Kata Kunci


Tenun Songket Mata Manuk, Identitas Etnik, Budaya

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul, Aziz Ma’ruf. 2011. “Jenis – Jenis Songket Palembang”, (Online), ( http://songketaslipalembang.wordpress.com , diakses 04-02-2011).

Budiman, Setiawan dan R.R Nur Suwarnigdyah,2014 . “ Strategi Pengembangan Tenun Ikat Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.20 Nomor 3

Chris Barker. 2000. “Cultur Studies, Theory and Practice”. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Firlie Lanovia Amir, 2017. “ Pengembangan kain tenun cepluk sebagai bagian pariwisata budaya berkelanjutan di Nusa Penida”. ISSN.2087-5576

Hartono. 2010. “Tenun Ikat Ende”. Jakarta : Direktorat Tradisi , Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Fil, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Heni, Gustini Nuraeni. 2012. “Studi Budaya Indonesia “. Bandung:CV Pustaka Setia

Juni, Hartono.2015.”Jenis-Jenis Kain Tenun Ikat”,(online), (http://walpaperhdgg.blogspot.com , diakses 01-01-2015).

Nicodemus, Mardanus Setioharjo dan Agus, Harjoko, 2014. “ Analisis Tekstur untuk Klasifikasi Motif Kain : Studi Kasus kain Tenun Nusa Tenggara Timur”. ISSN 1978-1520.

Nurwanti,2018 “ Pelestarian seni budaya melalui home industry tenun samarinda: perspektif sejarah islam”. El-Buhuth, Volume 1 No 1

Nyoman, S.Pendit.2002. Ilmu Pariwisata perdana.

Nyoman,S.Pendit. 1994 . Ilmu Pariwisata.

Oka, AYoeti.1996.Pariwisata Berbasis Budaya: Masalah dan solusinya. Jakarta:PT Pradnya Paramita

Patrisia, Senita dan Eisabeth, suryani. 2018 “ Kristalografi bidang datar dalam kain tenun masyarakat Manggarai”. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Petrus, Richardus Tas’u . 2016. “Pelestarian Budaya Tenun Buna dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan “. National Conference On Economic Education ISBN : 978-602-17225-5-8.

Prof. Dr. C.A.van Peursen.1988. “ Strategi Kebudayaan”. Yogyakarta:PT Kanisius

Soekmono, 1981. “ Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia”. Yogyakarta: PT Kanisius.

Tibor, R. Machan. 1989. “Kebebasaan dan Kebudayaan:Gagasan tentang Masyarakat Bebas”. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

Achmad, Abu. Dan Narbuko, Cholid. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikulur. Yogyakarta : LKiS Yogyakarta

Sjamsuddin, Helius. sejarah.upi.edu/artikel/dosen/identitas-identitas-etnik-dan-nasional-dalam-perspektif-pendidikan-multikultural/

. 2017

Harvintho, Kaezhar. 2016.” blogspot”,Online. (http://harvithokzr.blogspot.com/2016/02/teknik-analisis-data.html, diakses 09 Februari 2016)

Mudjiarahardjo. 2013. “ blogspot”,Online, phisiceducation09.blogspot.com/2013/03/triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif.html

Moleong J. Lexy.2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Afid.Burhanuddin.2013.”Wordpress”,Online,(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/analisis-validitas-dan-reliabilitas-data/, diakses 21 Mei 2013)

Horkheimer dan Adorno.2017.”sosiolog”,Online,(sosiologis.com/teknik-sampling,diakses 20 November 2017)

Ulfiarahmi.2011.”wordpress”',Online(L.Thonrndike.https://tepenr06.wordpress.com/2011/10/30/teknik-pengumpulan-data/,diakses 02 November 2011)

Ahmad.Kurnia.2014.”blogspot”,Online(https://skripsimahasiswa.blogspot.com/2014/03/metode-dan-tehnik-pengumpulan-data.html,diakses 24 Maret 2014)

Doni.2012.”wordpress”,Online(https://donipengalaman9.wordpress.com/2012/04/02/teknik-sampling/,diakses 02 April 2012)

Ade.Sutisna.Online,(file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607312001121ADE_SUTISNA/Tinjauan_Ringkas_Etnografi_Sebagai_Metode_Penelitian_Kualita.pdf)http://menulisjurnal.com/menulis-kutipan-internet.html. (diakses 19 Januari 20xx)

Kutipan dari peraturan pemerintah : Pemerintah Indonesia. 2017. Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Lembaran Negara RI Tahun 2017, No. 60. Sekretariat Negara. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v15i1.21677