Strategi Pengelolaan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Panorama Pabangbon, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Nina Noviastuti, Indah Mufti Rachmadiyanti, Gudiwidayanto Sapto Putro
Sari
Panorama Pabangbon yang dirintis pada tahun 2017 di dalam kawasan hutan area kerja Perhutani KPH Bogor melalui izin pemanfaatan jasa wisata yang diajukan oleh LMDH Tunas Karya merupakan ekowisata berbasis masyarakat yang saat ini berada dalam tahap pengembangan sehingga membutuhkan suatu analisis untuk menentukan strategi pengelolaan yang tepat untuk diterapkan. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk pengelolaan wisata Panorama Pabangbon dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman wisata sehingga mampu merumuskan strategi pengembangan berdasarkan hasil analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan di wisata Panorama Pabangbon selama 3 bulan mulai bulan November 2022 hingga Januari 2023. Pengambilan data dilakukan melalui 4 metode yaitu wawancara, observasi lapangan, studi literatur, dan kuesioner terhadap para pengelola sebagai responden. Analisa data yang digunakan yaitu mix methods melalui penggabungan analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, serta analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pengelolaan wisata dijalankan dalam beberapa aspek pengelolaan yang melibatkan partisipasi aktif anggota dalam perintisan pembangunan wisata, pembentukan struktur kepengurusan, perencanaan program kerja lembaga, pengelolaan potensi dan pemeliharaan kelestarian kawasan, pengelolaan fasilitas, serta pengelolaan usaha wisata; (2) Panorama Pabangbon memiliki kekuatan berupa kondisi alam yang terjaga kelestariannya, fasilitas yang tertata, serta SDM yang berkontribusi penuh dalam pengelolaan wisata. Namun kelemahan yang dimiliki yaitu SDM kurang terampil berbahasa inggris, promosi belum maksimal, serta belum tersedianya paket wisata. Peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu melalui keberadaan potensi daya tarik penunjang, potensi kerajinan cenderamata, serta segmen wisatawan. Ancaman yang perlu diperhatikan yaitu persaingan wisata, minimnya investor, dan ketidakstabilan minat kunjungan wisatawan; (3) Strategi yang tepat diterapkan berdasarkan analisis SWOT yaitu strategi kuadran 1 melalui pengoptimalan kekuatan dan peluang (Strategi S-O).
Kata Kunci
Pariwisata Berbasis Masyarakat, Ekowisata
Referensi
Arnstein, SR. 1969. A Leadder of Citizen Participation. Journal of the American Planning Association: Vol. 35.
Mustaqim. 2016. Metode Penelitian Gabungan Kuantitatif Kualitatif / Mixed Methods Suatu Pendekatan Alternatif. Jurnal Intelegensia: Vol. 04(1).
Nurhidayah, C.A. 2019. Analisis SWOT untuk Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Parang Ijo di Kecamatan Ngargoyoso. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.39 Tahun 2017 Tentang Perhutanan Sosial di Wilayah Kerja Perum Perhutani.
Puspitasari, D. 2019. Strategi Pengembangan Produk Wisata (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul). Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Rangkuti, F. 2016. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia.
Rhohmawati, E. 2017. Strategi Pengembangan Pariwisata sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Studi Kasus Obyek Wisata Air Terjun Lepo di Kabupaten Bantul). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sari, D.P., dan Oktafianto, A. 2017. Penentuan Strategi Bisnis Menggunakan Analisis SWOT dan Matrik IFAS-EFAS pada CV. Dinasty. Seminar Nasional: IENACO-2017 ISSN: 2337-4349.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
DOI:
https://doi.org/10.31294/khi.v14i2.18782