Pertunjukan Silek Lanyah sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Daya Tarik Wisata di Desa Wisata Kubu Gadang Padangpanjang

Taufik Akbar, Melisa Fitri Rahmadinata, Fauziah Sri Andria Hafid

Sari


Abstrak

 

Desa Wisata Kubu Gadang merupakan lokasi wisata yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi alam, lingkungan dan kegiatan keseharian di desa tersebut sebagai bagian dari atraksi wisata. Keberadaan desa wisata ini adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat setempat. Atraksi wisata yang dihadirkan berupa kegiatan keseharian masyarakat yang dikemas menjadi sebuah paket wisata edukasi seperti bagaimana menanam padi, memandikan kerbau,  menangkap ikan di sawah. Adapun paket wisata yang berupa edukasi budaya yakni menikmati pertunjukan dan belajar gerakan seni bela diri silek lanyah. Silek lanyah ialah sebuah seni bela diri Minangkabau berupa gerakan silat yang dilaksanakan di dalam lanyah (lumpur).Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat dan menganalisis pertunjukan silek lanyah sebagai bagian dari seni budaya tradisi yang harus lestarikan, dan bagaimana  pengelolaan pertunjukan silek lanyah sebagai sebuah atraksi wisata dan menjadi paket wisata edukasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif, yakni menghimpun data dan melaporkan data kedalam deskripsi ilmiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya pertunjukan silek lanyah sebagai sajian paket wisata di Desa Wisata Kubu Gadang, ternyata dapat menarik keingintahuan dan minat wisatawan yang datang untuk mengetahui tentang seni tradisi silek lanyah. Hal ini tentunya dapat menjadi sarana dalam mengenalkan, mempertahankan, melestarikan, silek lanyah baik sebagai sebuah seni yang harus diwariskan kepada generasi penerus maupun sebagai seni yang dapat dinikmati hingga dijadikan pengalaman atraksi oleh wisatawan yang datang menyaksikan dan terjun langsung menikmati paket wisata silek lanyah.

 

Kubu Gadang Tourism Village is a tourist location formed and managed by the local community, by utilizing the potential of nature, the environment and daily activities in the village as part of tourist attractions. The existence of this tourist village is a form of integration between attractions, accommodations, and supporting facilities presented in a structure of local community life. In the Kubu Gadang Tourism Village, the tourist attractions presented are in the form of the daily activities of the community which are packaged into an educational tour package, such as how to plant rice, bathe buffalo, and catch fish in rice fields. The tour package is in the form of cultural education, namely enjoying performances and learning the movements of the silek lanyah martial arts. Silek lanyah is a Minangkabau martial art, in the form of silat movements carried out in lanyah (mud). The purpose of this research is to see and analyze silek lanyah performances as part of traditional cultural arts that must be preserved, and how to manage silek lanyah performances as tourist attractions and become educational tour packages. The research method used in this study is qualitative, namely collecting data and reporting data into scientific descriptions. The results showed that the silek lanyah performance as a tour package offered at the Kubu Gadang Tourism Village was able to attract the curiosity and interest of tourists who came to find out about the silek lanyah traditional art. This of course can be a means of introducing, maintaining, and preserving, silek lanyah both as an art that must be passed on to the next generation as well as an art that can be enjoyed until it becomes an attraction experience for tourists who come to witness and dive right in to enjoy silek lanyah tour packages.


Kata Kunci


seni bela diri; kubu gadang; budaya minangkabau; pariwisata

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Akbar, T., Imelda, D., Prameswari, S. N., & Putri, M. S. (2022). PENGARUH NILAI ISLAM PADA VISUAL PAKAIAN PENGANTIN ADAT MINANGKABAU KOTO GADANG. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 08(02), 215–230.

Annisa, E. (2017). Eksistensi Silek Lanyah Sebagai Permainan Anak Nagari di Kota Padang Panjang. Universitas Andalas.

Herawati, D., Rahmadinata, F. M., & Akbar, T. (2023). Eksistensi Silek Tuo Sungai Pua dalam Fotografi Dokumenter. 2(2), 214–221.

Indriani, I. (2021). Silek Lanyah dan Ornamen Tupai Managun dalam Batik Kontemporer pada Busana Pesta Anak-Anak. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Kuntowijoyo, K. (2006). Budaya dan Masyarakat. Tiara Wacana.

Nurfitri, N., Suharti, S., & Fajri, E. (2021). Transformasi Langkah Tradisi Silek Tuo Gunuang Menjadi Silek Lanyah di Kubu Gadang Kelurahan Ekor Lubuk Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang …. Ethnography …, 1. http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ethno/article/view/2227%0Ahttps://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ethno/article/viewFile/2227/908

Pakasi, D. A., Lemy, D. M., & Juliana, A. P. (2023). Potensi Makan Bajamba Sebagai Wisata Gastronomi Kampung Budaya Nagari Jawi-Jawi Sumatera Barat. 14, 30–36. https://doi.org/10.31294/khi.v14i1.13991

Rosaliza, M., Wardhana, M. F. V., & Risdayati, R. (2020). Makna Syarat Dan Unsur Silek Desa Kubu Gadang. Jurnal Ilmu Budaya, 17(1), 43–66. https://doi.org/10.31849/jib.v17i1.4711

Sedyawati, E. (2003). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Sinar Harapan.

Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Wardhana, V. F. M., & Rosaliza, M. (2019). SILEK TUO DI NAGARI GUNUANG KELURAHAN EKOR LUBUK KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR PROVINSI SUMATERA BARAT (Analisis Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead). JOMFSIP UNRI, 6(II).

Zein, Y. (2022). Pengelolaan Destinasi Wisata.




DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v15i1.16672