Analisis Implementasi Masterplan Pengembangan Kawasan Geopark Kabupaten Sukabumi 2019 Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Lokal Di Geopark Ciletuh – Palabuhanratu

Abdul Syahid Muqsitul Fajar, Lailatul Aulia, R. Deden Sunmendar Rachmat, Fitri Rahmafitria

Sari


Geopark atau taman bumi adalah suatu wilayah yang memiliki warisan geologi yang didukung oleh keragaman geologi, keragaman hayati dan keragaman budaya didalamnya. Pengembangan kawasan geopark haruslah menjunjung tiga pilar utama yaitu konservasi, edukasi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan geopark adalah melalui geowisata dimana kekayaan geologi yang ada dikembangkan menjadi potensi pariwisata. Selain berfokus pada aspek konservasi dan edukasi, pengembangan geowisata sendiri tentu tidak luput dari keterlibatan masyarakat lokal sebagai penggerak pariwisata di dalamnya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi penting dalam peningkatan kualitas SDM pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatat itu sendiri. Agar pengembangan dan pemberdayaan ini memiliki tolak ukur yang jelas, kemudian disusunlah Masterplan Pengembangan Kawasan Geopark Kabupaten Sukabumi di tahun 2019 yang lalu. Salah satu kebijakan yang tertulis adalah mengenai pedoman pemberdayaan masyarakat di Kawasan Geopark Ciletuh yang harus pro-poor, pro-growth, pro-jon dan pro-environment. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian metode deskriptif kualitiatif dengan instrumen wawancara dan studi literatur untuk menjelaskan serta menafsirkan apakah pedoman pemberdayaan masyarakat yang tertuang di dalam masterplan ini berhasil dijalankan. Adapun temuan dari penelitian menyebutkan bahwa meskipun beberapa strategi seperti pendampingan dan pelatihan berhasil diupayakan, namun faktor-faktor seperti kemiskinan, tingkat pendidikan, literasi, kecakapan teknologi, pandemi, anggaran dan kebijakan pemerintah tetap menjadi kendala yang terus dihadapi oleh pengelola Geopark Ciletuh dalam usaha pemberdayaan masyarakat. Dibutuhkan pendekatan komunikatif dan waktu yang panjang agar kemudian pemberdayaan masyarakat ini dapat tercapai seutuhnya.


Kata Kunci


Geopark, Geowisata, Masterplan pengembangan wilayah Geopark, Pemberdayaan Masyarakat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bongdan et al. (1992). Pengantar Metode Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Darsiharjo et al. (2016). Pengembangan Geopark Ciletuh Berbasis Partisipasi Masyarakat Sebagai Kawasan Geowisata Di Kabupaten Sukabumi. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure Universitas Pendidikan Indonesia, 59.

Komoo, I. (2010). Geopark sebagai peraga pembangunan lestari wilayah. Akademika, 9-18.

Komoo, Ibrahim. (2003). Conservation Geology: Protecting Hidden Treasures of Malaysia. Academy of Sciences Inaugural Lectures.

Komoo, Ibrahim. (2009). Memartabatkan Sumber Warisan Geologi di Malaysia. Dalam Warisan Geologi Malaysia Ke Arah Memartabatkan Sumber Geowarisan. LESTARI, 3-17.

Ma'arif et al. (2019). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata di Dusun Plempoh, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. Jurnal Populika, 62.

McKeever. (2009). The UNESCO Global Network of National Geoparks: Geological Heritage and Sustainability. LESTARI.

Nuryantina et al. (2018). Analisis Persepsi Pengelola Dan Masyarakat Mengenai Program Community Based Tourism Di Kampung Wisata Kreatif Eco Bambu Cipaku. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation,, 23-36.

Rachaju et al. (2022). Program Pemberdayaan Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Wilayah Kabupaten Sukabumi. International Journal of Demos, 915-916.

Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif – Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya . Jakarta: Grasindo.

Rahmafitria et al. (2019). Agglomeration in tourism: the case of SEZs in regional development goals. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 342-351.

Setyadi et al. (2012). Studi Komparasi Pengelolaan Geopark di Dunia untuk Pengembangan Pengelolaan Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 401.

Suharto. (2005). Membangun masyarakat memberdayakan rakyat. Bandung: Refika Aditama.

Sutiarani et al. (2015). Dampak Keberadaan Dusun Bambu Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua. Tourism Scientific Journal, 1-17.

UNESCO. (2000). UNESCO Geoparks Programme Feasibility Study. UNESCO.




DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v14i2.16191