Hegemoni Kekuasaan pada Festival Budaya Dongdang Kabupaten Bogor
Sari
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hegemoni kekuasaan pada Festival Budaya Dongdang di Kabupaten Bogor. Terselenggaranya festival budaya tidak lepas dari peran Kepala Daerah setempat yaitu Bupati atau Wali Kota. Kebijakan yang melibatkan masyarakat luas dan sifatnya populis ini akan mempunyai dampak positif terhadap elektabilitas dan tingkat kepuasan publik. Para pemimpin daerah yang sukses melaksanakan festival budaya akan mendapatkan collateral effect pada popularitasnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Keberadaan Festival Budaya Dongdang menjadi penting karena mempunyai beberapa fungsi diantaranya, pelestarian budaya, ekspansi dan komersialisasi budaya, dan penggerak sektor kesenian dan ekonomi kreatif. Bentuk hegemoni yang dilakukan oleh Bupati Rahmat Yasin adalah bentuk dominasi, persetujuan, kepemimpinan intelektual dan moral. Hegemoni dalam bentuk dominasi yang dilakukan Rahmat Yasin adalah penekanan kewajiban yang harus dilakukan oleh SKPD dan lainnya untuk wajib berpartisipasi dalam Festival Dongdang. Adapun tingkatan hegemoni yang dilakukan berada pada tingkatan hegemoni total. Masyarakat menunjukkan tingkat kesatuan moral dan intelektual yang kokoh, yang tampak dari hubungan organis pemerintah dan yang diperintah.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. 2010. Kebudayaan Bogor.
http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/disc-det.php?id=4〈=id
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor. 2012. Seni Budaya.
https://disbudpar.bogorkab.go.id/?cat=12
Syam, Lutfi. 2018. Dongdang untuk Peringati Maulud Nabi. https://beritabogor.com/amp/luthfi-
syam-dongdang-untuk-peringati/
Siswati, E. (2018). Anatomi Teori Hegemoni Antonio Gramsci. Translitera : Jurnal Kajian
Komunikasi Dan Studi Media, 5(1), 11–33. https://doi.org/10.35457/translitera.v5i1.355
Zahro, S. F. (2019). Hegemoni Kekuasaan Dalam Novel Si Anak Badai Karya Tere Liye : Pendekatan Teori Hegemoni Gramsci. 3, 935–943.
DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v13i2.11857