LOGIKA ELITE DESA DALAM PRAKTIK PEMBANGUNAN DESA WISATA PUJON KIDUL
Sari
ABSTRAK
Pariwisata merupakan industri terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global pada saat ini. Pariwisata juga menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia serta memberikan dampak yang baik dalam pembangunan pariwisata desa. Elite desa berperan penting dalam mensosialisasikan ide terhadap masyarakat. Peran penting bagi elite desa dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat lokal dibutuhkan realisasi guna pengembangan desa. Logika dari desa Pujon Kidul, terhadap elite desa yang telah berhasil melakukan pembangunan wisata dengan produk lokal desa dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat lokal perlu dikaji secara berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Logika Elite Desa Dalam Praktik Pembangunan Desa Wisata Pujon Kidul. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan jenis penelitian deskriptif, melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi terhadap informan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dari Pierre Bourdieu mengenai praktik habitus. Tahun 2015 elite desa Pujon Kidul berhasil melakukan pembangunan kafe sawah, kampung wisata Tulungrejo, dan melakukan pengembangan di bidang wisata edukasi, hingga kini berhasil membangun Desa Wisata Pujon Kidul.
Kata Kunci : Elite, Pembangunan Desa Wisata, dan Pemberdayaan Masyarakat.
ABSTRACT
Tourism is the largest and strongest industry in financing the global economy at this time. Tourism is also the largest contributor to foreign exchange in Indonesia and has a good impact on rural tourism development. Village elites play an important role in disseminating ideas to the community. The important role for village elites in empowering local communities requires realization for village development. The logic from Pujon Kidul village, towards village elites who have succeeded in developing tourism with village local products by empowering local communities needs to be studied continuously. This study aims to determine the Logic of Village Elite in Pujon Kidul Tourism Village Development Practices. This research uses a qualitative approach and descriptive research type, through field observations, interviews and documentation of informants. The theory used in this research is Pierre Bourdieu's theory of the practice of habitus. In 2015, the elite of Pujon Kidul village succeeded in building a rice field cafe, a tourist village in Tulungrejo, and developing in the field of educational tourism, until now they have succeeded in building the Pujon Kidul Tourism Village.
Keywords: Elite, Tourism Village Development, and Community Empowerment.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Dewi Sartika dkk, 2014. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap GDP Indonesia 2004-2009. Economics Development Analysis Journal, EDAJ 3 (2) 2014
Rabiatul Adawiyah W, Praptapa A, Mafudi. Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Rural Tourism) Di Desa Papringan. Pros Semin Nas dan Call Pap. 2017;5(November):1072-1083.
Susyanti, Dewi Winarni. 2013. “Potensi Desa Melalui Pariwisata Pedesaan.” Ekonomi dan Bisnis 12(1): 33–36Soebagyo. 2012. Strategi Pengembangan Pariwisata Di Indonesia. Jurnal Liquidity, Volume.1. No. 2, Juli-Desember 2012: 153-158.
Myrna Sukmaratri, 2018. Kajian Pola Penggerak Wisatawan di Daya Tarik Wisata Alam Kabupaten Malang. Jurnal Pariwisata Pesona, Volume 03 No 1, Juni 2018: hal. 33-45
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis : A Methods Sourcebook. Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Jenkins Richard. 2016. “Membaca Pikiran Pierre Bourdieu”. Bantul: Kreasi Wacana.
Takwin Bagus. 1990. Habutus x Modal + Ranah= Praktik Pengantar Paling Komperhensif kepada Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta:Jalasutra.
Bottomore, Tom B. 1982. Pembahasan Vilfredo Pareto dalam bukunya “The Mind and Society”. New York: Penguin Books Ltd.
Hermawan, Hary. 2016. “Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal.” Jurnal Pariwisata 3(2): 105–17. 2016.
Jenkins Richard. 2016. “Membaca Pikiran Pierre Bourdieu”. Bantul: Kreasi Wacana.
Made Heny, Chafid, Baiquni. 2013. “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali.” Jurnal Kawistara 3(2): 129–39.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis : A Methods Sourcebook. Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Priasukmana, Soetarso & R. Muhamad Mulyadin. 2001. Pembangunan Desa Wisata : Pelaksanaan Undang-undang Otonomi Daerah. Jurnal Sosial Ekonomi. Vol.2 No. 1 pp: 37 – 44.
Rabiatul Adawiyah W, Praptapa A, Mafudi. Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Rural Tourism) Di Desa Papringan. Pros Semin Nas dan Call Pap. 2017;5(November):1072-1083.
Schoorl, J.W. 1980. Modernisasi. Jakarta: Gramedia.
Soebagyo. 2012. Strategi Pengembangan Pariwisata Di Indonesia. Jurnal Liquidity, Volume.1. No. 2, Juli-Desember 2012: 153-158.
Takwin Bagus. 1990. Habutus x Modal + Ranah= Praktik Pengantar Paling Komperhensif kepada Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta:Jalasutra.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. (Online) (https://komisiinformasi.go.id/?p=1628), diakses 22 Oktober 2019 jam 22.35 WIB.
Peket Wisata Desa Pujon Kidul. (https://www.sie.pujonkidul.desa.id/paketwisata.php). diakses pada 30 Juli 2020 pukul 20.00.
DOI: https://doi.org/10.31294/par.v8i1.8943