Peranan Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Wisata Heritage di Trowulan

Christy Widyawati

Sari


Trowulan selama ini dikenal sebagai salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang memiliki kekayaan budaya dan seni yang sangat beragam yang terlihat terlihat dari peninggalan-peninggalan arsitektur bersejarah dan pola hidup masyarakatnya yang kental dengan kesenian. Kekayaan budaya dan seni tersebut merupakan potensi sekaligus peluang bagi daerah Trowulan untuk dapat mengembangkan pariwisatanya agar dapat semakin dikenal oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara sebagai kawasan wisata heritage. Agar pengembangan wisata heritage di Trowulan bisa berjalan dengan baik, tentu saja diperlukan peran dari para stakeholder pariwisata yang salah satunya adalah keterlibatan masyarakat lokal Trowulan. Keterlibatan tersebut berupa partisipasi dan kontribusi nyata secara aktif dari masyarakat lokal sebagai tuan rumah di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap, kesadaran dan partisipasi atau keterlibatan masyarakat lokal Trowulan dengan menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif dalam kaitannya dengan pengembangan wisata heritage yang bermuara pada upaya peningkatan wisata heritage berbasis peran serta masyarakat lokal atau lebih dikenal dengan istilah community-based tourism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal secara umum memiliki persepsi yang positif terhadap pengembangan wisata heritage di daerah Trowulan, namun antusiasme untuk terlibat dan berpartisipasi masih belum terlalu optimal.


Kata Kunci


heritage tourism, community, participation

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Akbar, A. (2014). Cultural resource management for a Majapahit Kingdom site in Trowulan, East Java, Indonesia. In Conservation and Management of Archaeological Sites (Vol. 16, pp. 297–307).

Ashley, C., Brine, P. De, Lehr, A., & Wilde, H. (2007). The role of the tourism sector in expanding economic opportunity. Kennedy School of Government, Harvard University.

Ashworth, G. J., & Tunbridge, J. E. (1999). Old cities, new pasts: Heritage planning in selected cities of central Europe. GeoJournal, 49(1), 105–116.

Asker, S., Boronyak, L., Carrard, N., & Paddon, M. (2010). Effective community based tourism: A best practice manual. APEC Tourism Working Group. Gold Cost: Sustainable Tourism Cooperative Research Centre 2010.

Astuti, A., Ghani, A., & Haryanto, O. I. (2018). Implementasi Total Quality Management untuk Meningkatkan Mutu manufacturing dan Jasa Di PT. Dahana (Persero) Subang. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 12(1), 1-9.

Beeton, S. (2006). Community Development through Tourism. CSIRO Publishing.

Bott, A. L., Grabowski, S., & Wearing, S. (2011). Stakeholder collaboration in a prospective world heritage area: The case of Kokoda and the Owen Stanley Ranges. Cosmopolitan Civil Societies: An Interdisciplinary Journal, 3(2), 35–54.

Cahyadi, R., Gunawijaya, J., Boedhihartono, Setiawati, R., & Lukmayati, S. (2009). Pariwisata pusaka: Masa depan bagi kita, alam dan warisan budaya bersama. Jakarta: UNESCO Office, Jakarta.

Chirenje, L. I., Giliba, R. A., & Musamba, E. B. (2013). Local communities’ participation in decision-making processes through planning and budgeting in African countries. Chinese Journal of Population Resources and Environment, 11(1), 10–16.

Csapo, J. (2012). The role and importance of cultural tourism in modern tourism industry. In M. Kasimoglu & H. Aydin (Eds.), Strategies for Tourism Industry - Micro and Macro Perspectives (pp. 201–232). Rijeka, Croatia: In Tech.

Du, D., Lew, A. A., & Ng, P. T. (2016). Tourism and economic growth. Journal of Travel Research, 55(4), 454–464.

Gunn, C. A. (2002). Tourism planning: Basics, concepts, cases (4th ed.). New York: Taylor & Francis Ltd.

Henderson, C. E., & Weisgrau, M. (2007). Raj Rhapsodies: Tourism, heritage and the seduction of history (new directions in tourism analysis). Hampshire: Ashgate Publishing Limited.

Huong, P. M., & Lee, J. H. (2017). Finding important factors affecting local residents’ support for tourism development in Ba Be National Park, Vietnam. Forest Science and Technology, 13(3), 126–132.

Jugmohan, S., Spencer, J. P., & Steyn, J. N. (2016). Local natural and cultural heritage assets and community based tourism : Challenges and opportunities. African Journal for Physical and Health Sciences (AJPHES), 22(April).

Kempiak, J., Hollywood, L., Bolan, P., & McMahon-Beattie, U. (2017). The heritage tourist: An understanding of the visitor experience at heritage attractions. International Journal of Heritage Studies, 23(4), 375–392.

Khadar, N. Z. A., Jaafar, M., & Mohamad, D. (2014). Community involvement in tourism development : A case study of Lenggong Valley World Heritage Site. 4th International Conference on Tourism Research, 4(June 2012), 3–9.

Lussetyowati, T. (2015). Preservation and conservation through cultural heritage tourism. Case study: Musi riverside Palembang. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 184(August 2014), 401–406.

Martini, U., Buffa, F., & Notaro, S. (2017). Community participation, natural resource management and the creation of innovative tourism products: Evidence from Italian networks of reserves in the Alps. Sustainability (Switzerland), 9(12).

Martokusumo, W. (2017). Pemaknaan tempat dalam pelestarian arsitektur. In Heritage Tangible - Intangible (pp. 1–10). Cirebon.

Meng, Z., Wei, Y., & Yu, Y. (2011). On life cycle of cultural heritage engineering tourism: A case study of Macau. Systems Engineering Procedia, 1, 351–357.

Murzyn-Kupisz, M. (2012). Cultural, economic and social sustainability of heritage tourism: Issues and challenges. Economic and Environmental Studies, 12(2), 113–133.

Sani, R. A. (2017). Arsitektur rumah di kawasan cagar budaya Trowulan (Studi pemukiman Majapahit abad ke-14 M). AVATARA, 5(3), 965–980.

Stebbins, R. A. (1996). Cultural tourism as serious leisure. Annals of Tourism Research, 23(4), 948–950.

Tarekat, H., Timmer, P., Patel, R., & Wijayanto, P. (2014). Heritage conservation in Indonesia.

Terzic, A., Jovicic, A., & Simeunovic-Bajic, N. (2014). Community role in heritage management and sustainable tourism development: Case study of The Danube region.

Tosun, C. (2000). Limits to community participation in the tourism development process in developing countries. Tourism Management, 21(6), 613–633.

Utama, I. G. B. R. (2013). Pengembangan wisata kota sebagai pariwisata masa depan Indonesia. In Penataan Ruang Berkearifan Lokal Dalam Pembangunan Berkelanjutan (p. 14). Denpasar.

Vafadari, K. (2013). Planning sustainable tourism for agricultural heritage landscapes. Ritsumeikan Journal of Asia Pacific Studies, 32, 75–89.

Yusiana, L. S., Nyoman, N. I., & Mayadewi, A. R. I. (2016). Pengembangan interpretasi wisata budaya guna mendukung program pelestarian tapak arkeologi. E-Jurnal Arsitektur Lansekap, 2(1), 72–82.




DOI: https://doi.org/10.31294/par.v5i2.3489

Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License