STRATEGI PENGEMBANGAN WAYANG WONG GOLEK MENAK SEBAGAI IKON PARIWISATA BERKELANJUTAN DI YOGYAKARTA
Sari
Perkembangan dunia yang terus merujuk pada perubahan pola mobilitas yang menuntut variatifnya kebutuhan dalam sektor pariwisata, kebutuhan ini berlandaskan dengan motivasi wisatawan yang beragam dengan latar belakang para wisatawan. Mempelajari hal baru khususnya pada kebudayaan yang bisa dirasakan oleh wisatawan merupakan salah bentuk dari kebutuhan yang menjadi alasan bagi wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata. Wayang wong golek menak merupakan salah satu jenis wisata berbasis budaya dengan menikmati pesona mahakarya seni pertunjukan tari khas jawa yang merupakan seni tari yang berasal dari provinsi Yogyakarta. Di tengah kebiasan baru dan perkembangan zaman yang semakin pesat, wisata budaya dengan aktivitas seni tari ini terus bereksistensi dan menjadi sebuah ikon pariwisata maka penelitian yang dilakukan oleh peneliti menganalisis strategi untuk mengembangkan mahakarya seni tari pertunjukan dari wayang wong golek menak untuk terus berkelanjutan dan menjadi sebuah ikon pariwisata yang ada di Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara secara langsung serta sumber informasi lainnya seperti penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini sebagai bentuk evidence data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis SWOT yang melihat beberapa komponen berdasarkan faktor internal maupun fakor eksternal sehingga peneliti dapat mengetahui kelebiham, kekurangan, peluang hingga ancaman yang nantinya dapat dianalisis untuk menciptakan strategi dalam pengembagan seni pertunjukan wayang wong golek menak.
Kata Kunci: Analisis SWOT, Wisata Berkelanjutan, Wayang Wong Golek Menak
ABSTRACT
The development of the world that continues to refer to changes in mobility patterns that demand varied needs in the tourism sector, this need is based on the motivation of tourists who vary with the background of the tourists. Learning new things, especially in culture that can be felt by tourists is one form of need that is the reason for tourists to carry out tourism activities. Wayang wong golek menak is one type of culture-based tourism by enjoying the charm of the masterpiece of Javanese dance performance art which is a dance art originating from the province of Central Java. In the midst of new habits and the rapid development of the times, cultural tourism with dance activities continues to exist and become a tourism icon, so the research conducted by researchers analyses the strategy to develop a masterpiece of dance performance art from wayang wong golek menak to continue to be sustainable and become a tourism icon in Yogyakarta. The method used in this research uses qualitative methods by conducting direct observations and interviews as well as other sources of information such as previous research that supports this research as a form of data evidence. This research uses SWOT analysis techniques that look at several components based on internal and external factors so that researchers can find out the strengths, weaknesses, opportunities and threats that exist in Yogyakarta.
Keywords: SWOT Anlysis,Cultural Tourism, Wayang Wong Golek Menak
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aditha, Agung P ( 2015). Pengembangan Wisata Pedesaan Berbasis Budaya Yang Berkelanjutan Di Desa Wisata Srowolan Sleman. Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Pariwisata, 9(2).
Ahmad, H., & Sigarete, B. G. 2018. Preferensi Mahasiswa Dalam Berwisata: Studi Kasus Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STiPRAM), Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 12(1), 55 – 64.
Annisa, Nur Rosalina & Dyah Wahyuning Tyas. (2020). Analisis Kontribusi MICE Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Dan Kunjungan Wisatawan Di Yogyakarta. Kepariwisataan : Jurnal Pariwisata, 14(1).
Damiasih, & Mahmudah, Sella Apriliani. (2017). Pelestarian Seni Tari Jathilan Turrangga Bekso Guna Meningkatkan Kunjungan Wisata Di Sleman. Kepariwisataan : Jurnal Pariwisata, 11(1).
Dj ausal, G. P., Larasati, A. (2020). : Strategi Pariwisata Ekologis Dalam Tantangan Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Perspektif Bisnis, 3(1), 57-61.
Djumrianti, D. (2023). Strategi Pengembangan Tarian Cang Cang Kayuagung Sebagai Peningkatan Minat Khusus Daya Tarik Wisata Budaya. Sebatik, 27(2), 774-780.
Hadi, F., & Yuwanti, S. (2022). Strategi Pengembangan Tarian Tradisional Zapin Bengkalis Sebagai Upaya Peningkatan Minat Khusus Daya Tarik Wisata Dan Budaya. Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata dan Perhotelan, 1(3), 271-276.
Indrasari, Rahma. (2020). Estetika Tari Srimpi Rangga Janur Pada Masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII Di Kraton Yogyakarta. Kebudayaan, 16(2), 142.
Moch. Nur Syamsu. (2018). Studi Kelayakan Air Terjun Nggembor Sebagai Destinasi Wisata Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Jatimulyo, Kecamatan Grimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan.
Nugraha, B. S., Mayandini, H., Putra, F. A., Madani, H., & Maulana, N. (2017). Pendampingan Pengembangan Potensi Kampung Wisata Langenastran Menuju Sustainable Tourism Development. Jurnal Kepariwisataan, 11(3), 13-24.
Rangkuti, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhendroyono, S., & Novitasari, R. (2016). Pengelolaan Wisata Alam Watu Payung sebagai Ikon Wisata Berbasis Budaya di Gunungkidul Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 43-50.
Suneko, A., & Fitriani, T. S. (2018). Kendangan Jogedan dalam Wayang Wong Menak Gaya Yogyakarta Lakon Bedhahing Ambarkustub: Garap dalam Iringan Tari.
Wulan, Pupitaning., & Handayaningrum, Warih. (2020). Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia. Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, 7(4), 290
DOI: https://doi.org/10.31294/par.v11i2.21861