Peningkatan Fungsi Motorik Melalui Akupresur Pada Klien Pasca Stroke
Sari
ABSTRAK
Tahun 2007 kejadian stroke di Indonesia sekitar 8,3 per 1000 penduduk. Pada tahun 2013 bertambah menjadi 12,3. Kondisi ini perlu diwaspadai karena 70% penderita mengalami kecacatan akibat penurunan fungsi motorik. Untuk meningkatkan fungsi tersebut diperlukan cara agar sirkulasi dan metabolisme jaringan terperbaiki. Sejak 3000 tahun yang lalu akupresure diyakini mampu meningkatkan fungsi motorik, namun penerapannya oleh petugas kesehatan belum banyak dilakukan. Penelitian ini akan membuktikan apakah akupresur mampu memperbaiki fungsi motorik klien pasca Stroke di tiga puskesmas kabupaten Kuningan. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen pretest dan posttest design. Jumlah sampel 27 yang memenuhi kriteria penelitian. Alat ukur menggunakan Motor Assessment Scale. Hasil menunjukkan pada aktivitas terlentang lalu berbaring, terlentang lalu duduk, dan duduk seimbang berada pada nilai tertinggi (6) dengan (p=1,000), namun ketika bergerak menggunakan fungsi ekstremitas atas, terjadi perbedaan. Saat duduk kemudian berdiri nilai berubah dari 5,25 menjadi 5,40. Ketika lengan atas difungsikan sebelum intervensi 4,22 setelah menjadi 4,66. Perubahan yang dicapai pada keduanya belum bermakna (p=0,157). Untuk fungsi berjalan nilai sebelum dari 3,66 menjadi 4,55 (p=0,000), pergerakan tangan dari 4,14 menjadi 4,59 (p=0,026), dan Aktifitas tangan lanjutan dari 4,00 menjadi 4,44 (p=0,038). Ketiga perubahan tersebut menunjukan perbedaan bermakna, sekaligus menjadi bukti bahwa intervensi yang dilakukan mampu membantu memperbaiki sirkulasi. Bila kegiatan tersebut masuk dalam perencanaan pulang sejak perawatan di rumah sakit akan tercapai hasil yang lebih baik, dan fungsi motorik terperbaiki optimal.
Kata Kunci: Akupresur, fungsi motorik, pascastroke,
ABSTRACT
The incidence of stroke in Indonesia in 2007 about 8.3 per 1000. It increased to 12.3 in 2013. This needs special attention because 70% of them become disability due to motorik mallfunction. To improve the function required a strategy which can make the metabolism and the blood circulation within the cell work properly. Since 3000 years ago acupressure is believed can improve the motorik function, but nurses rarely used this method. This study will prove whether acupressure is able to improve client,s post-stroke motor function in three district health centers at Kuningan. This research used quasi experiment with pretest and posttest design. The samples was 27 who met the criteria of the study. Motorik Assessment Scale used to measure the functions before and after intervention. The results show that the average score before and after intervention on activity lie down, sit from lie down, and sit in balance position at the highest poin (6) with (p = 1,000), but when used the function of hand to make standing position, before was 5.25 and after interventin was 5.40. The score before intervention on moving the upper arm was 4.22, and after was 4.66. The changes were not significant (p = 0.157). The avarege of running function before interventin was 3.66 and after intervention was 4.55 (p = 0.000), hand movement from 4.14 to 4.59 (p = 0.026), and advanced hand activity from 4.00 to 4.44 (p = 0.038). These changes showed that the acupressure help respondent to improve motorik activity. If the activity carried out since the patient houspitalized, the motoric functions will improved optimally. Discharge planning should be made to support client’s motoric functions for better outcome.
Keywords: Accupressure, motoric function, pascastroke
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.31311/.v5i2.2633
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas BSI Bandung