PEMUDA, DIASPORA DAN PENGGUNAAN MEDIA BARU DALAM GERAKAN SOSIAL SABANGMERAUKE

Syaifa Tania, Massageng Widagdhaprasana, Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas, Maulin Niam

Sari


Kajian tentang diaspora saat ini menjadi semakin populer dikarenakan mulai diperhatikannya komunitas diaspora dalam peranannya untuk pembangunan negara atau bangsa di lokasi mereka berada. Di Indonesia, diaspora tidak hanya didominasi oleh generasi-generasi tua akan tetapi para komunitas pemuda diaspora sebagai generasi penerus bangsa mulai mengambil peranan dalam membangun Indonesia salah satunya di bidang pendidikan. SabangMerauke merupakan sebuah organisasi sosial yang dibentuk karena kegelisahan mereka terhadap pendidikan toleransi yang terjadi di Indonesia. SabangMerauke dibentuk oleh tiga pemuda Indonesia yang memiliki pengalaman hidup di lingkungan multikultural yang rawan akan konflik karena banyaknya perbedaan. Tumbuhnya gerakan sosial seperti SabangMerauke yang dipelopori oleh pemuda diaspora di Indonesia juga didukung dengan perkembangan media baru di Indonesia. Dukungan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet terhadap media baru menjadikan media-media ini menjadi sumber informasi alternative dalam melakukan gerakan sosialnya di ruang-ruang maya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pemuda, diaspora dan penggunaan media baru dalam gerakan sosial yang dilakukan oleh SabangMerauke. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang medalam melalui studi pustaka, observasi online dan wawancara dengan salah satu pendiri SabangMerauke. SabangMerauke melakukan optimalisasi gerakannya dengan melakukan aktivitas offline dan online untuk menjaga kesinambungan gerakan sosialnya.

Kata Kunci


Pemuda; Diaspora; Media Baru; Gerakan Sosial; Toleransi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aaker, D.S. 1991. Managing Brand Equity:Capitalizing on the Value of a Brand Name. NY: The Free Press.

Aday, S., Farrell, H., & Lynch, M. 2010. Blogs and Bullets: New Media in Contentious Politics. Washington: United States Institute of Peace.

Anonim. 2007. Transcultural Perspective – A Working Definition. Working Draft. San Jose State University tersimpan dalam http://www.sjsu.edu/socialwork/ docs/Transcultural_Handout_xSJSU_SSWx.pdf

Anonim. “Other Diaspora, A Global Perspective”. Indian Diaspora. http://indiandiaspora.nic.in/diasporapdf/chapter23.pdf.

APJII. 2017. Profil Pengguna Jasa Internet Indonesia 2012. Jakarta. Tersimpan dalam http://www.apjii.or.id/v2/upload /Laporan/Profil%20Internet%20Indonesia%202012%20(INDONESIA).pdf.

Bissoodath, Nail. 2001. “The Simplification Of Culture” dalam Selling The Illusions: Cult Of Multiculturalism In Canada. Tersimpan http://www.writework.com/ essay/summary-chapter-simplification-culture-selling-illusions-c

Bungin, M Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif, Penerbit Kencana

Busumtwi-Sam, James and Robert Anderson. 2010. ‘Trans-Local’ Diaspora and Development: A Concept and Research Note. Canada. Simon Fraser University terarsip dalam http://www.sfu.ca/diasporas/pdf/Appendix_120.pdf

Clark, E. 2012. Social Movement&Social Media: Aqualitative Study of Occupy Wall Street. Sodertorn University. Diakses dari http://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:539573/FULLTEXT01.pdf

Cuccioletta, Donald. 2001. Multiculturalism or Transculturalism: Toward a Cosmopolitan Citizenship dalam London Journal of Canadian Studies Vol. 17 2001/2002.

Dibley, Thushara. 2012. “New Social Media as a tool for activism.” Inside Indonesia. Vol. 110, Okt-Nov 2012. http://www.insideindonesia.org/feature-editions/new-social-media-as-a-tool-for-activism-8

Kahn, Joel S. “Introduction: Identities, Nations, and Cosmopolitan Practice”. Monograph Series. http://www.ari.nus. edu.sg/showfile.asp?eventfileid=197.

Lombardo,C. et.al. “Youth social action: Building a Global latticework through information and communication technologies.” Health Promotional International. Vol. 17, No 4. 2002

Lubis, Zulkifli. 2003. Dari Masyarakat Plural ke Masyarakat Multikultural: Menuju Optimalisasi Keanekaragaman Budaya Sebagai Aset Bersama. Makalah Seminar. Tersimpan dalam http:// www.academia.edu/5650747/Dari_Masyarakat_Plural_ke_Masyarakat_Multikultural_Menuju_Optimalisasi_Keanekaragaman_Budaya_Sebagai_Aset_Bersama

Marboen, Ade. “Dino Djalal Luncurkan Buku Sukses Diaspora Indonesia”. Antaranews. http://www.antaranews.com/berita/322285/dino-djalal-luncurkan-buku-sukses-diaspora-indonesia.

Pardede, Pemilianna. “Segregasi ala Media Pers” chapter dalam Jurnalisme Anti Toleransi? Medan: KIPPAS. 2003. Hal 8-9

Relawan Kunci Kemenangan Capres http://www.tempokini.com/2014/06/relawan-kunci-kemenangan-capres/

Sharpe, Joanne. 2014. “Meet Indonesia’s middle class” dalam The Interpreter 19 Februari 2014. http://www.lowyinterpreter.org/post/2014/02/19/Meet-Indonesias-middle-class.aspx

Sladowski, et.al. 2013. “Volunteering_A Catalyst for Citizen Engagement, Social Inclusion, and Resilient Communities” The Philanthropist Vol. 25 – 1 tersimpan dalam http://lephilanthrope.ca/index.php /phil/article/view/953/813

Wisudo, Bambang. 2010. Bertaruh Nyawa Merajut Damai. Jakarta: Yayasan TIFA.

Yin, Robert K. 2014. Case Study Research Design and Methods (5th ed.) . Thousand Oaks, CA: Sage.

http://sabangmerauke.org/

http://mri.or.id/

http://www.thejakartapost.com/news/2014/06/28/exchange-program-builds-bridges-trust.html.

Wawancara

Meiske Demitria Wahyu. Wawancara via email 16 Mei 2014




DOI: https://doi.org/10.31294/kom.v6i2.6408

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/kom.v6i2.6408.g3629

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Index by:

   
 
 dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License