Modus Konten Self-Harm Demi Gift Points Pada Aplikasi TikTok di Indonesia
Sari
Kehadiran media sosial memberi perubahan pada cara orang berinteraksi. Salah satunya melalui fitur live streaming TikTok, memungkinkan orang dapat berinteraksi secara online. Bukan hanya itu, bagi TikTokers yang melakukan live streaming bisa mendapatkan apresiasi dari para penonton berupa koin yang dapat dikonversi dengan nominal uang. Tapi sayangnya, untuk mencapai hal tersebut para TikTokers sering membuat konten-konten yang kontroversial. Melalui teori presentasi diri (self-presentation theory), penulis menemukan adanya konten yang mengandung unsur melukai diri (self-harm) sebagai bentuk presentasi diri untuk mendapat perhatian. Hal tersebut nampak pada beberapa live streaming di TikTok Indonesia yang menampilkan perilaku seperti pemukulan benda keras di kepala sendiri. Perilaku self-harm itu dapat dikategorikan sebagai bentuk gangguan mental. Bukan hanya itu, live streaming juga ada yang menampilkan konten gangguan makan berupa memakan makanan ekstrim atau menjijikan. Hal itu bisa memicu perubahan dan gangguan makan pada penonton. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka deskriptif. Data primer dalam penelitian digali melalui observasi lapangan dengan pengamatan langsung pada aktivitas pengguna TikTok. Sementara itu, pengumpulan data sekunder menggunakan studi literatur yang terkait penggunaan aplikasi TikTok. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas self-harm dilakukan untuk menarik perhatian penonton. Melalui presentasi diri lewat self-harm mereka mencari gift-points dari penonton. Padahal manajemen TikTok mengklaim telah menerapkan panduan komunitas TikTok untuk menghindari munculnya konten-konten yang berpotensi negatif. Termasuk diantaranya konten self-harm dan gangguan makan.
Kata Kunci : TikTok, Melukai Diri, Gangguan Makan, Konten
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Agustin, S.M., & Angeliqa, F. (2023). Fragmented Self of Gen Z in Instagram: Digital
Dramaturgy on Bourdieu’s Logic of Practice. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 9 (1), 13-25
Anggraini, C. A., dkk. (2018). Cyberbranding Sebagai Upaya Membangun Brand
Awareness Shopee Indonesia. Commed: Jurnal Komunikasi dan Media, 2(2), 72-86.
Bajari, A. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Boer, K. M. (2013). Interaktivitas sebagai Strategi Mediated Communication pada Fans Pages Starbucks Coffee Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 113-128.
Center for Countering Digital Hate. (2022). Deadly by Design. Inggris: CCDH.
Creswell, J. W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Geyser, W. (2022). What Are TikTok Live Gifts and How Do They Work?. Diakses dari
https://influencermarketinghub.com/tiktok-live-gifts/#:~:text=Each%20diamond%20is%20worth%205,more%20than%20%241%2C000%20a%20day pada Kamis, 29 Desember 2022 pada 14.45 WIB.
Goffman, E. (1956). The Presentation of Self in Everyday Life. Edinburgh: University of Edinburgh, Social Sciences Research Centre.
Johnson, K. (2017). The Importance of Personal Branding in Social Media: Educating Students to Create and Manage their Personal Brand. Jurnal International Metropolitan State University
Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Lister, M., dkk. (2009). New Media: A Critical Introduction. New York: Routledge
Moekahar, F & Hasturi, R. A. (2022). Self-Dislosure: Hidden Talent Remaja di TikTok. Jurnal Koneksi, 6(2), 456-465.
Rizaty, M. A. (2022). Pengguna Tiktok Indonesia Terbesar Kedua di Dunia. Diakses dari https://dataindonesia.id/Digital/detail/pengguna-tiktok-indonesia-terbesar-kedua-di-dunia pada Kamis, 29 Desember 2022 pada 14.30 WIB.
Rozika, L.A., & Ramadhani, N. (2016). Hubungan antara Harga Diri dan Body Image dengan Online Self-Presentation pada Pengguna Instagram. Gadjah Mada Journal of Psychology, 2(3), 172-183.
Ruth, D. & Candraningrum, D. A. (2022). Pengaruh Motif Penggunaan Media Baru TikTok terhadap Personal Branding Generasi Milenial di Instagram. Jurnal Koneksi, 4(2), 207-214.
Widyawati, R. A. (2020). “Pengaruh Paparan Media Sosial terhadap Perilaku Self- Harm pada Pengguna Media Sosial Emerging Adulthood.” Skripsi. Universitas Airlangga: Surabaya.
Wirman, W., dkk. (2023). Study of Communication Phenomenology of TikTok Users Who Have Experienced Fear of Missing Out on Behavior. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 9 (1), 53-66.
World Health Organization. Regional Office for the Eastern Mediterranean. (2019). Suicide and self-harm. World Health Organization. Regional Office for the Eastern Mediterranean. https://apps.who.int/iris/handle/10665/333478. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO
Yunitasari, C & Japarianto, E. (2013). Analisa Faktor-Faktor Pembentuk Personal Branding dari C.Y.N. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 1(1), 1– 18.
DOI: https://doi.org/10.31294/kom.v10i1.15702
DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/kom.v10i1.15702.g5989
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Index by: | ||
E-ISSN: 2549-3299 | ||
|
||
Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana InformatikaJl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
|