KOMUNIKASI NONVERBAL PADA POLA INTERAKSI BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGANDA DI MASYARAKAT
Abstract
Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui cara berkomunikasi seorang tunaganda (tunarungu dan tunawicara) pada sosok Memen. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan yang digunakan melalui wawancara dan studi pustaka dan teori yang digunakan oleh peneliti adalah Teori Analogi Linguistik dari Ray L. Birdwhistell yang menekankan kepada komunikasi nonverbal sosok Memen yang dilakukan ketika Memen berinteraksi dengan warga yang ada di sekitarnya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sistem komunikasi nonverbal sangat dipengaruhi oleh konteks dan budaya, karena pada dasarnya tunaganda memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki individu pada umumnya. Tidak bisa mendengar dan tidak bisa bicara bukan menjadi sebuah kelemahan dalam penerimaan pesan, ketika seseorang tidak bisa menerima pesan secara verbal, ia bisa memahami dari apa yang ia lihat dilingkungannya sehari-hari. Mengenai bahasa tubuh yang tidak universal, mereka melihat gerakan mulut yang diucapkan menggunakan bahasa yang ada didaerahnya agar menginterpretasikan pesan yang akurat dan tidak menimbulkan ambiguitas.
DOI: https://doi.org/10.31294/jc.v20i1.8184
ISSN: 2579-3314
Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika
Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License