Data Analisis Distribusi Frekuensi Angka Pernikahan Dini di Era Covid 19
Abstract
Pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur menjadi salah satu permasalahan serius di Indonesia, dan pandemi Covid-19 tampaknya telah memperburuk situasi tersebut. Data dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengajuan Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Banyumas menunjukkan adanya peningkatan pengajuan dispensasi kawin sejak tahun sebelum Covid-19 hingga era pandemi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan angka pernikahan dini di era Covid-19 antara lain: Faktor ekonomi: Pandemi Covid-19 telah berdampak serius pada perekonomian masyarakat, terutama bagi keluarga yang berada dalam kondisi ekonomi rendah. Dalam situasi yang sulit ini, orang tua mungkin cenderung menikahkan anak-anak mereka dengan pasangan yang lebih kaya secara finansial, dengan harapan dapat meningkatkan kondisi ekonomi keluarga mereka. Sayangnya, aspek usia sering kali diabaikan dalam pertimbangan tersebut.Rendahnya pendidikan atau pengetahuan: Kurangnya pendidikan formal atau pengetahuan mengenai pentingnya pendidikan, hak-hak anak, dan dampak negatif pernikahan dini dapat menjadi faktor yang berkontribusi. Anak-anak dan orang tua yang tidak memahami sepenuhnya konsekuensi pernikahan dini mungkin cenderung lebih mudah terpengaruh oleh tekanan sosial atau alasan ekonomi. pernikahan dini memiliki dampak serius pada anak-anak yang terlibat. Anak-anak yang menikah pada usia yang terlalu muda lebih rentan terhadap risiko kesehatan fisik dan mental, peningkatan kemiskinan, kurangnya pendidikan, serta pelanggaran hak-hak mereka. Oleh karena itu, upaya penanggulangan pernikahan dini haruslah menjadi prioritas. Berdasarkan data, terdapat kenaikan angka pengajuan dispensasi kawin di era Covid-19 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada era Covid-19 (tahun 2020-2021), distribusi frekuensi angka pernikahan dini yang diajukan untuk dispensasi kawin meningkat menjadi lebih dari 10%
Kata kunci: Analisa Data, Angka Pernikahan Dini, Era Covid 19, Distribusi Frekuens.
Abstract-Early marriage or underage marriage is indeed a serious problem in Indonesia, and the Covid-19 pandemic seems to have become that situation. Data from the Marriage Dispensation Application Tracking Information System at the Banyumas Religious Court shows that there has been an increase in marriage dispensation applications since the year before Covid-19 until the pandemic era. Several factors can lead to an increase in the number of early marriages in the Covid-19 era, including: Economic factors: The Covid-19 pandemic has had a serious impact on the community's economy, especially for families who are in low economic conditions. In this difficult situation, parents may tend to marry off their children to partners who are more financially affluent, hoping to improve their family's economic situation. Unfortunately, the aspect of age is often overlooked in these considerations. Low education or knowledge: Lack of formal education or knowledge about the importance of education, children's rights, and the negative impact of early marriage can be a contributing factor. Children and parents who do not fully understand the consequences of early marriage may be more prone to being swayed by social pressures or economic reasons. Early marriage has a serious impact on the children involved. Children who marry too young are more vulnerable to physical and mental health risks, increased poverty, lack of education, and violations of their rights. Therefore, efforts to overcome early marriage must be a priority. Based on the data, there was an increase in the number of requests for dispensation for marriage during the Covid-19 era compared to the previous year. In the Covid-19 era (2020-2021), the distribution of the frequency of early marriages submitted for marriage dispensation increased to more than 10%
Keywords: Data Analysis, Early Marriage Rate, Covid 19 Era, Frequency Distribution
Full Text:
PDFReferences
Ekawati, D., & Karmila, K. (2017). Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Analisis Real. HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 1.
https://doi.org/10.31100/histogram.v1i1.15
Eni Priatiningsih (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dengan Pengelolaan Makanan Sehat keluarga Pada Anggota Lembaga Pemberdayaan Kesehatan Keluarga. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Februari 2018 Th. IV, Vol. 4, No. 1, 4(101-108). https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/keluarga/article/view/5220
Faradiba. (2020). Analisis Data Berkala. Analisis Data, 58, 4. Retrieved from http://repository.uki.ac.id/2864/1/bukuPengProgKulanalisisdataberkala.pdf
Ikhwana, I. (2010). Sistem Informasi Geografi Pemetaan Jaringan Jalan Kabupaten Pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Mandailing Natal. Program Studi Sistem Informasi UIN Suska Riau, 2(1), 41–49.
Kirso, Hidayat Muhammad Nur, N. I. F. (2017). Pengaruh Frekuensi Promosi Melalui Media Radio Fm Terhadap Volume Penjualan Produk Herbal. Evolusi : Jurnal Sains Dan Manajemen, 5(2), 48–52. https://doi.org/10.31294/evolusi.v5i2.2844
Nur, H. M. (2015). Pemilihan Strategi Network Operations Partner Menggunakan Metoda Swot-AHP Untuk Potensi Pasar E-Bisnis Pariwisata Di Barlingmascakeb. Evolusi, 3(2), 11–18. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/evolusi/article/view/610/501.
Nur, H. M., & Maarif, V. (2019). Pengujian Hipotesis Statistik Penggunaan Warna Cat Terhadap Pengaruh Harga Jual Mobil. EVOLUSI - Jurnal Sains Dan Manajemen, 7(1), 76–81. https://doi.org/10.31294/evolusi.v7i1.5460
Nursyamsi, etc. (2018). Knowledge of Diabetic Retinopaty Angmost Type II Diabetes Mellitus Patients in DR. Wahidin Sudirohusodo Hospital. Medical Science Journal.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jmednus/article/view/5777/3256
Santiyasa, I. W. (2010). Modul distribusi frekuensi. Jurnal Kimia, 1–28. Retrieved from https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/af1e72ebee7f071f35715aba5ef3498c.pdf
Wahab, A., Syahid, A., & Junaedi, J. (2021). Penyajian Data Dalam Tabel Distribusi Frekuensi Dan Aplikasinya Pada Ilmu Pendidikan. Education and Learning Journal, 2(1), 40. https://doi.org/10.33096/eljour.v2i1.91
DOI: https://doi.org/10.31294/bi.v11i1.15954
DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/bi.v11i1.15954.g6071
ISSN: 2338-9761