Persepsi Suami Pasangan Usia Subur Tentang Kontrasepsi Pria Di Kelurahan Karang Pamulang

Annisa Nurul Fiqhy, Yanti Hermayanti, Desy Indra Yani

Sari


ABSTRAK
Angka keikutsertaan pria ber-KB di Indonesia masih rendah. Kelurahan Karang Pamulang adalah salah satu daerah yang tingkat keikutsertaan pria ber-KB yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi suami Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kontrasepsi pria di masyarakat Karang Pamulang yang meliputi persepsi kognitif, afektif dan konatif. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 100 responden yang diambil menggunakan teknik random sampling (acak). Kuisioner dikembangkan berdasarkan modifikasi teori Allport, WHO, dan BKKBN dengan skala likert terdiri dari 22 item pernyataan. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar 72% responden memiliki persepsi yang mendukung dengan domain persepsi diantaranya: persepsi kognitif 81%, persepsi afektif 60% dan persepsi konatif 57%. Walaupun secara umum persepsi suami mendukung terhadap program KB untuk pria, pada kenyataannya mereka belum tergerak menjadi akseptor, diperlukan pendekatan yang merata terhadap masyarakat.

Kata Kunci : Keluarga Berencana (KB), Kontrasepsi pria, Pasangan Usia Subur, Persepsi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anissa, D., Nirmasari, C., dan Minardo, J. (2013). Hubungan antara pengetahuan dengan sikap akseptor KB pria tentang vasektomi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Akademi Kebidanan Wudi Ngaluyo.

Ekarini, S. M. B. (2008). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana di kecamatan Selo kabupaten Boyolali. Master Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Maryanto., dan Astuti, R. K. (2014). Keluarga berencana dalam persepsi kader partai keadilan sejahtera. Skripsi Syariah. http://digilib.unila.ac.id/460/ (diakses tanggal 3 Februari 2015).

Mosha, I., Ruben, R., and Kakoko, D. (2013). Family planning decisions, perceptions and gender dynamics among couples in Mwanza, Tanzania: A qualitative study. BMC Public Health. http://www.biomedcentral.com/ (diakses tanggal 20 Juni 2015).

Muhatiah, R. (2012). Partisipasi pria dalam program keluarga berencana (KB). Jurnal Perempuan, agama, dan Gender. Kampar: Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Musafaah., dan Noor F. A. (2012). Faktor struktural keikutsertaan pria dalam ber- Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Analisis Data Sdki 2007. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Banjarmasin: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

Novianti, S., dan Gustaman, R. A. (2014). Faktor persepsi dan dukungan isteri yang berhubungan dengan partisipasi KB pria. Jurnal Kesehatan Komunitas.

Notoatmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Robbins., and Judge. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. https://books.google.co.id. (diakses tanggal 5 Februari 2015).

Sumantokoh. (2013). BKKBN daerah ini aktif sosialisasikan KB pria. BKKBN Sumatera Selatan. http://www.republika.co.id. (diakses tanggal 2 Maret 2015.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakara: EGC.

Tooy, S. M. (2015). Analisis Perbedaan Perilaku Impulse Buying Konsumen Laki-Laki dan Perempuan Berdasarkan Proses Afektif dan Kognitif. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen.

Wardhani, H. (2013). Pelayanan kontrasepsi. Jakarta: BKKBN http://sumbar.bkkbn.go.id/ (diakses tanggal 5 November 2014).

Witjaksono (2013). Manfaat penting kb bagi wanita & keluarga. http://lifestyle.okezone.com (diakses tanggal 3 Februari 2015).




DOI: https://doi.org/10.31311/.v6i1.3759



Diterbitkan oleh:

Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas BSI Bandung

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.