Wisata Kelautan Berkelanjutan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara: Sebuah Studi Tentang Persepsi Masyarakat Kawasan Pesisir
Sari
Abstrak
Keterlibatan masyarakat merupakan elemen penting untuk mencapai pembangunan pariwisata berkelanjutan. Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Wakatobi menjadi salah satu faktor yang menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi dan menentukan strategi pengelolaan pariwisata berdasarkan persepsi masyarakat. Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya pengumpulan data, analisis faktor internal-eksternal, analisis data dan analisis strategi pengembangan dengan menggunakan matriks SWOT dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sumber daya alam di Wakatobi yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata namun belum dikelola dan dikembangkan dengan baik. Diantaranya adalah Pantai Yoro, Pantai Buku, Gua Lasikori, Bukit Koncu, dan Situs Kerajaan Pertama. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan nilai positif pada faktor internal dan faktor eksternal yaitu 7.195 dan 5.428. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan paling optimal di Wakatobi adalah dengan memaksimalkan kekuatan untuk mencapai peluang, seperti (1) Membuat kegiatan yang menarik dan berbasis konservasi untuk wisatawan yang dikelola oleh masyarakat, (2) Mempromosikan pariwisata dengan menyampaikan keunggulan daya tarik wisata, (3) Menjadikan lokasi pariwisata sebagai tempat penelitian bagi siswa untuk memeriksa flora dan fauna, kemudian menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk menggambarkan kondisi lingkungan, dan (4) Mengembangkan kemampuan masyarakat dalam menyediakan layanan pariwisata, untuk meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat lokal dan meningkatkan kondisi ekonomi.
Kata Kunci : Analisis SWOT, Potensi sumber daya alam, Strategi Pengembangan, Wakatobi, Wisata berkelanjutan
Sustainable Marine Tourism in Wakatobi, Southseast Sulawesi: A Study if Coastal Community Perceptions
Abstract
Community involvement is an important element to succeed the sustainable tourism development. Potential of natural and human resources in Wakatobi is one of the factors that support the sustainable tourism development. The purpose of this study is to determine the tourism potential and tourism management strategies based on community perceptions. This research is divided into several stages including data collection, internal-external factor analysis, data analysis and analysis of development strategies using the SWOT matrix with quantitative and qualitative approaches. The results showed that there are several natural resources in Wakatobi that can be used as a tourist attraction but have not been managed and developed properly. There are Yoro Beach, Buku Beach, Lasikori Cave, Koncu Hill, and the First Kingdom Site. The result of the quantitative analysis shows a positive value on internal and external factors, there are 7.195 and 5.428. It shows the most optimal sustainable tourism development strategy in Wakatobi is to maximize the strength to achieve all the opportunities, such as (1) Create an attractive and conservation-based activities for tourists that managed by the community, (2) Promote tourism by conveying the advantages of tourist attractions, attractions, (3) Make a tourism location as a research sites for students to examine the flora and fauna, and use the research results as a reference to describe an environmental condition, and (4) Develop the community abilities in providing tourism service to increase the employment opportunities and improve economic conditions
Keyword: Development strategy, Natural resources, Sustainable Tourism, SWOT Analysis, Wakatobi
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adikampana, I. M. (2017). Pariwisata Berbasis Masyarakat. Denpasar: Cakra Press.
Allo, M. D., Kabanga, T., Situru, R. S., & Dewi, R. (2018). Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di kabupaten Tana Toraja. Kepariwisataan Berbasis Riset dan Teknologi, (hal. 148-154).
Arieta, S. (2010). Community Based Tourism pada Masyarakat Pesisir; Dampaknya Terhadap Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi. Jurnal Dinamika Maritim, 71-79.
Astuti, M. T., & Noor, A. A. (2016). Daya Tarik Morotai Sebagai Destinasi Wisata Sejarah dan Bahari. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 25-46.
Dewi, M. H., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, 129-139.
Gunawan, M., & Ortis, O. (2012). Rencana Strategis Pariwisata Berkelanjutan dan Green Jobs untuk Indonesia. Jakarta: International Labour Organization.
Herdiana, D. (2019). Peran Masyarakat dalam Pengembangan Desa WIsata Berbasis Masyarakat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 63-86.
Khan, A. M., Musthofa, I., Aminuddin, I., Handayani , F., Kuswara, R. N., & Wulandari, A. (2020). Wisata Kelautan Berkelanjutan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur: Sebuah Studi Tentang Persepsi Masyarakat Kawasan pesisir. JUMPA, 52-76.
Mahadi, A. T. (2019, July 01). Optimalisasi Eksplorasi Daerah Potensi Pariwisata Alam Perairan Berbasis Konservasi Di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu . Diambil kembali dari BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG : https://kkp.go.id/djprl/bkkpnkupang/artikel/11614-optimalisasi-eksplorasi-daerah-potensi-pariwisata-alam-perairan-berbasis-konservasi-di-taman-nasional-perairan-tnp-laut-sawu
Nastiti, C. E., & Umilia, U. (2013). Faktor Pengembangan Kawasan Wisata Bahari di Kabupaten Jember. Jurnal Teknik Pomits, 164-167.
Nasution, M. R., Purwoko, A., & Hartini, K. S. (2015). Analisis Potensi dan Strategi Pembangunan Wisata Alam Air Terjun Silimalima di Kabupaten Tapanuli Selatan. 1-7.
Rizkianto, N., & Topowijono. (2018). Penerapan Konsep Community Based Tourism dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi pada Desa Wisata Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Administrasi Bisnis, 20-26.
Rohmadin, S. (2016). Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pengembangan Berkelanjutan di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur. Jurnal Politik Pemerintahan, 141-153.
Samudra, K., Baskoro, M. S., Wisudo, S. H., & Iskandar, B. H. (2010). Potensi Wisata Bahari Pulau-pulau Kecil di Kawasan Kaposang Kabupaten Pangkep. Marine Fisheries, 87-96.
Shaleh, T. M. (2016). Peran Lembaga Adat Dalam Pengelolaan Wisata Bahari (Studi Kasus di Pantai Pandawa Desa Adat Kutuh Badung-Bali). Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, (hal. 354-365).
Situmorang, S. H., & Dilham, A. (2007). Studi Kelayakan Bisnis (Buku II). Medan: USU Press.
Soebiyantoro, U. (2009). Pengaruh Ketersediaan Sarana Prasarana, Sarana Transportasi Terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Manajemen Pemasaran, 16-22.
Tamaratika, F., & Rosyidie, A. (2017). Inkorporasi Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kawasan Pariwisata di Lingkungan Pantai. Jurnal Sosioteknologi, 125-133.
Tondi, L., & Ahmad. (2015). Potensi Ekonomi Wilayah Pesisir Kabupaten Wakatobi. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 34-44.
Wirajuna, B., & Supriadi, B. (2017). Peranan Kelompok Sadar Wisata untuk Meningkatkan Keamanan Wisatawan (Studi Kasus di Jerowaru Nusa Tenggara Barat). PESONA, 1-15.
Wiwin, I. W. (2018). Community Based Tourism dalam Pengembangan Pariwisata Bali. Pariwisata Budaya, 69-75.
DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v11i2.8062