Dinamika Asimilasi Etnis Nias di Minangkabau: Identitas Budaya, Interaksi Sosial, dan Tantangan dalam Konteks Multikulturalisme
Sari
Penelitian yang dilaksanakan di Kampung Nias Tabing, Kota Padang Provinsi Sumatera Barat ini bertujuan untuk mendalami dinamika keberadaan etnis Nias di wilayah Minangkabau, yang merupakan salah satu contoh keberagaman etnik di Indonesia. Fokus utama penelitian ini adalah memahami bagaimana interaksi sosial antara etnis Nias dan masyarakat Minangkabau memengaruhi identitas budaya, pemeliharaan adat dan tradisi, agama, serta perkembangan sosial ekonomi etnis Nias. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data didapatkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Nias di Minangkabau telah mengalami proses asimilasi dari waktu ke waktu hingga memiliki transformasi budaya yang unik, di mana mereka mempertahankan warisan budaya asli Nias sambil berintegrasi dengan budaya lokal Minangkabau. Dan hal tersebut telah mengalami banyak proses penyesuaian dengan masyarakat setempat. Interaksi sosial antara kedua kelompok etnis ini saling memainkan peranan dalam proses adaptasi dan perubahan budaya. Pentingnya pemeliharaan identitas budaya Nias di tengah masyarakat Minangkabau tercermin dalam upaya mereka untuk melestarikan tradisi adat, agama, dan kebiasaan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti modernisasi dan globalisasi, etnis Nias Padang mampu menjaga keberlanjutan warisan budaya mereka dengan kreativitas dan proses adaptasi yang panjang. Dengan memahami dinamika ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pluralitas budaya di Indonesia, sebagai tambahan referensi, sekaligus memberikan kontribusi bagi kebijakan yang mendukung keberagaman etnik dan pemeliharaan identitas budaya dalam masyarakat multikultural.
Kata kunci: asimilasi, budaya, etnis nias, minangkabau
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Di Antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Danandjaja, J. (1976). Ono Niha: Penduduk
https://sains.kompas.com/read/2013/04/16/0908 1323/~Sains~Arkeologi
Laiya, S. (2016). Sejarah Gereja Ono Niha (Nias) di Padang Sumatera Barat. Padang: Sukabina Press.
Loi, et al (2023). Pembagian Warisan Dan Peran Notaris Dalam Masyarakat HukumAdatNias.DOI:https://doi.org/10.3 1933/unesrev.v5i4
Lombu, et al. (2019). Ruang Ketiga Dalam Perjumpaan Nias-Kristen Dan Minangkabau Muslim Di Padang. Jurnal Kawistara, 324-337.
Mulyono, (2022). Malakok: Model Relasi Antar Etnik Orang Nias Dan Orang Minangkabau Di Kota Padang Dan Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Gema Perencana Volume 1, Nomor 1, Mei- Agustus 2022, Halaman 51 - 62
https://news.unair.ac.id/2018/11/30/mengenali- suku-austronesia-mengenali-nenek- moyang- indonesia/?lang=id
Suheri, Harahap (2019). Interaksi Migran Nias Di Desa Tor Sihayo Kabupaten Mandailing Natal. http://repository.uinsu.ac.id/8627
Telaumbanua, T. dan Hummel, U. (2015). Salib dan Adu “Studi Sejarah dan Sosial Budaya tentang Perjumpaan Kekristenan dan Kebudayaan Asli Nias dan Pulau-Pulau Batu, Indonesia. Jakarta: BPK-GM.
Van Oven, et al (2011-04-01). "Unexpected Island Effects at an Extreme: Reduced Y Chromosome and Mitochondrial DNA Diversity in Nias". Molecular Biology and Evolution (dalam bahasa Inggris). 28 (4): 1349– 1361. doi:10.1093/molbev/msq300. ISS N 0737-4038
Zebua (2022). Fungsi Folaya Pada Acara Foko’O Simate Dalam Upacara Kematian Masyarakat Nias
Zetimorina. Y., Salam. A. (2023). Pengaruh Datuak Sampono Terhadap Etnis Nias di Nagai Ketaping Padang Pariaman 1994-2022. Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah (297-303)
DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v15i2.20854