Gastronomi Lawang Sewu dan Lumpia Sebagai Icon Kota Semarang Jawa Tengah

Erlangga Brahmanto

Sari


Wisata gastronomi memang terdengar asing di Indonesia. Istilah wisata gastronomi memang lebih bergaung di luar negeri dibanding dalam negeri. Perbedaan wisata gastronomi dibandingkan dengan wisata yang lain adalah lebih menekankan pada budaya lokal dan makanannya. Wisatawan lebih mempelajari sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri. Penyedia wisata gastronomi mengaitkan antara budaya lokal setempat serta makanan yang disajikan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa lawang sewu dan lumpia adalah icon dari kota semarang. Selain itu adanya perkawinan budaya antara budaya tionghoa dengan  budaya jawa dari asal usul lumpia. Dari sini kita bisa mempelajari bagaimana kentalnya budaya tionghoa pada jaman dahulu di kota semarang.  Peran penting Dinas pariwisata Jawa tengah sangat diperlukan agar lawang sewu dan lumpia semakin terkenal dan bagi penjual Lumpia diharapkan untuk menciptakan kreasi rasa ataupun bahan isian yang lebih bervariatif lagi agar lumpia banyak rasa pilihan nya. Wisata gastronomi memang terdengar asing di Indonesia. Istilah wisata gastronomi memang lebih bergaung di luar negeri dibanding dalam negeri. Perbedaan wisata gastronomi dibandingkan dengan wisata yang lain adalah lebih menekankan pada budaya lokal dan makanannya. Wisatawan lebih mempelajari sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri. Penyedia wisata gastronomi mengaitkan antara budaya lokal setempat serta makanan yang disajikan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa lawang sewu dan lumpia adalah icon dari kota semarang. Selain itu adanya perkawinan budaya antara budaya tionghoa dengan  budaya jawa dari asal usul lumpia. Dari sini kita bisa mempelajari bagaimana kentalnya budaya tionghoa pada jaman dahulu di kota semarang.  Peran penting Dinas pariwisata Jawa tengah sangat diperlukan agar lawang sewu dan lumpia semakin terkenal dan bagi penjual Lumpia diharapkan untuk menciptakan kreasi rasa ataupun bahan isian yang lebih bervariatif lagi agar lumpia banyak rasa pilihan nya.

Kata Kunci


Wisata, Gastronomi, Icon

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Al Akbar, Wiwin. 2014. Studi Potensi Wisata Kuliner di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Clinten, Bill. 2018. 10 Kota Tujuan Wisata Terpopuler Menurut Google. Melalui: [10/2/22] Baiquni, M. Forum Geografi, Vol 23 No 1: Belajar Dari Pasang Surut Peradaban Borobudur Dan Konsep Pengembangan

Pariwisata Borobudur. 2009

Gilleisole. 2001.Psikologi Umum. Bandung: Bumi Aksara.

Gunardi, Gugun. 2010. Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir Kota Tangerang. Jurnal PLANESA Vol. 1 No. 1, Jurusan Teknik Planologi, Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Hall, C.M., Sharples, L, et al. 2003. Food Tourism Around The World. Oxford: Butterworth-Heinemann.

Ketaren, Indra. 2017. Gastronomi Upaboga Indonesia. IGA Press. Jakarta.

Moleong Lexy J. 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Permana, T.S. 2011. Makanan Tradisional sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Kota Medan. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Purbasari, Mita. 2010. Indahnya Betawi. Humaniora Vol. 1 No. 1. Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Xiaomin, C. (2017) “City of Gastronomy” of UNESCO Creative Cities Newtwork: From Internasional Criteria to Local

Practice. Retrieved from http://www.ritsumei.ac.jp/acd/re/ssrc/res

ulp/memoir/tokusyuuugou201707/tokus

yuugou201707-08.pdf.




DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v13i1.12427