Menggali Potensi Wisata Alam Untuk Kegiatan Sport Tourism Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Sari
Abstrak - Dalam dunia pariwisata banyak sekali jenis-jenis wisata salah satunya Sport Tourism atau wisata olah raga. Kabupaten Sleman salah satu contoh mempunyai potensi wisata alam yang dapat dipetakan untuk wisata olah raga atau sport tourism. Pada masa pandemi covid-19 dan pembatasan sosial terdapat kecenderungan masyarakat memanfaatkan waktu untuk berolahraga dengan tujuan meningkatkan imun, seperti jalan sehat, lari ataupun bersepeda ke spot-spot wisata yang tersebar diwilayah Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali potensi wisata di Kabupaten Sleman sudah menyediakan fasilitas Sport Tourism. Dalam penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif ini, peneliti mengangkat potensi wisata alam di Kabupaten Sleman yang memiliki wahana sport tourism. Hasilnya didapatkan data bahwa disisi utara terdapat lereng gunung Merapi tepatnya di bukit Klangon yang telah dikembangkan wisata olahraga berupa Mountain Bike untuk ajang kejuaraan lokal maupun tingkat nasional. Destinasi dikawasan wisata candi prambanan juga banyak digunakan untuk event nasional dan internasioanal sebagai wisata olah raga seperti marathon, road bike, jalan sehat, sepeda santai dan yoga. Disisi barat pada aliran sungai Progo yang mengalir di wilayah Kabupaten Sleman sudah dimanfaatkan juga untuk sport tourism olah raga arung jeram dan pada aliran sungai Opak di obyek wisata Lava Bantal Berbah Sleman juga digunakan untuk wisata river tubing dan sepeda santai. Kawasan lain yang tidak kalah menarik dalam mengembangkan sport tourism adalah perbukitan yang ada kecamatan Prambanan Sleman. Kawasan ini berada disisi timur Yogyakarta yang memiliki banyak destinasi wisata baik alam maupun sejarah seperti Candi Boko, Tebing Breksi dan Spot Riyadi. Kawasan wisata ini masih dapat dikembangkan lagi untuk kegiatan wisata olahraga yang menarik wisatawan baik nasional maupun internsional, seperti sport lari lintas alam, marathon, mountain bike, sepeda santai dan jalan santai dengan menjelajahi rute perbukitan yang melewati obyek wisata tersebut.
Kata Kunci : Potensi, Wisata Alam, Sport Tourism
Abstract – In the world of tourism, there are many types of tourism, one of which is sport tourism. One example of Sleman Regency has the potential for natural tourism that can be mapped for sports tourism or sport tourism. During the COVID-19 pandemic and social restrictions, there is a tendency for people to use their time to exercise with the aim of increasing their immunity, such as healthy walks, running or cycling to tourist spots spread across the Yogyakarta area. The purpose of this research is to explore the tourism potential in Sleman Regency which has provided Sport Tourism facilities. In this qualitative descriptive study, the researcher raised the potential of natural tourism in Sleman Regency which has a sport tourism vehicle. The results obtained data that on the north side there is a slope of Mount Merapi, precisely on the Klangon hill, which has developed sports tourism in the form of Mountain Bikes for local and national championship events. Destinations in the Prambanan temple area are also widely used for national and international events as sports tourism such as marathons, road bikes, healthy walks, relaxing bicycles and yoga. On the west side, the Progo river that flows in the Sleman Regency area has also been used for sport tourism, white water rafting and the Opak river at the Lava Pillow Berbah tourism object, Sleman is also used for river tubing and relaxing bicycles. Another area that is no less interesting in developing sport tourism is the hills in the Prambanan sub-district of Sleman. This area is located on the east side of Yogyakarta which has many natural and historical tourist destinations such as Boko Temple, Breksi Cliff and Riyadi Spot. This tourist area can still be developed again for sports tourism activities that attract both national and international tourists, such as cross-country running sports, marathons, mountain bikes, leisurely bicycles and leisurely walks by exploring hilly routes that pass through these attractions.
Keyword : Potential, Nature Tourism, Sport Tourism
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anonim. Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 10 Tahun 2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Hukum dan HAM .
Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Hukum dan HAM .
H. Kodhyat. 1998. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesea. Jakarta. Grasindo
Kariza Devia Gantini HP dan Diyah Setiyorini, 2012. Pengaruh Revitalisasi Produk Wisata Terhadap Preferensi Mengunjungi Lembah Bougenville Resort (Survei pada Pengunjung Lembah Bougenville Resort Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.II, No.2, 2012.
Moeloeng.L.J. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rodakarya
Nurida Finahari1), Gatut Rubiono2), Ikhwanul Qiram3). Analisis Potensi Tari Gandrung Banyuwangi Sebagai Tarian Wisata Olahraga (Sport Tourism) . Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2019, ISSN 2622-0156 Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi Pariwisata
Oka a. Yoeti. 2009. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung: Angkasa.
Sukardi,Nyoman.1998.Pengantar Pariwisata..Denpasar : STP Nusa Dua Bali.
Samuel Saut Marihot Silitonga dan I Putu Anom.2016. Kota Tua Barus Sebagai Daerah Tujuan Wisata Sejarah Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol. 4 No 2, 2016
http://www.slemankab.go.id/profil-kabupaten-sleman/geografi/letak-dan-luas-wilayah diakses tanggal 27 Juni 2021
https://wartabengawan.net/news/2019/04/17/gowes-ke-bukit-klangon-yang-menantang/ diakses tanggal 18 Juli 2021
https://borobudurpark.com/ribuan-pelari-ramaikan-mandiri-jogja-marathon-2018-di-candi-prambanan/ diakses tanggal 22 Juli 2021
DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v12i2.11053