Mempertahankan Eksistensi Desa Wisata dengan Kearifan Lokal (Studi kasus : Tracking Terbit Menoreh di Dusun Madigondo, Samigaluh, Kulon Progo)

Tutun Seliari

Sari


Abstrak

 

Pada masa Covid-19 di Indonesia sektor yang mengalami dampak sangat besar yaitu sektor pariwisata, begitu juga yang dialami oleh Dusun Madigondo. Dusun Madigondo terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berada pada kawasan program Jalur Bedah Menoreh yang dikembangkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini di Dusun Madigondo dikembangkan Wisata Tracking Terbit Menoreh (TTM) yang mengintegrasikan spot-spot potensi di Dusun Madigondo, antara lain pemandangan alam, kebun kopi, sejarah dan religi, kearifan lokal, kuliner, dan industri kreatifnya. Saat masa pandemic Covid-19, eksistensi Dusun Madigondo dimana sektor pariwisata menjadi andalan untuk peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat menjadi terancam. Perlu strategi yang baik agar kondisi pariwisata di Dusun Madigondo ini tetap bertahan. Dusun Madigondo dengan atraksi Tracking Terbit Menoreh dipilih sebagai suatu wilayah yang menawarkan sumber daya alam dan budaya, di mana kearifan lokal  masih aktif digunakan, tetapi jarang dianggap sebagai aset yang dapat dinilai untuk bertahan dari bencana dan pengembangan masa depan. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi kearifan lokal masyarakat sehingga dapat mempertahankan eksistensinya pada masa pandemi Covid-19. Tulisan ini juga mendokumentasikan inisiatif dan praktek lokal dalam kehidupan masyarakat di Dusun Madigondo pada saat masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research), melalui pemetaan swadaya, focus group discussion (FGD) dan participatory design (workshop). Hasil penelitian ini adalah kearifan lokal di masyarakat Dusun Madigondo berupa tanaman rempah empon-empon dan pengetahuan masyarakat dalam mengolahnya, menjadi bagian dari tatanan lanskap dan identitas wisata Tracking Terbit Menoreh. Partisipasi komunitas dan masyarakat Dusun Madigondo dalam mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan solusi bersama menjadi aspek yang sangat penting dalam mempertahankan eksistensinya sebagai desa wisata yang berbasis ekowisata.Selain menjadi bagian dari lanskap atraksi wisata tanaman herbal empon-empon ini juga sebagai bagian dari pengembangan industri kreatif di Dusun Madigondo sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

Kata kunci : Wisata Tracking, Ekowisata, Tanaman Empon-Empon, Kearifan Lokal, Eksistensi Destinasi

                                                    

Maintaining The Existence of a Tourist Village With Local Wisdom

(Case Study : Tracking Terbit Menoreh in Madigondo Hamlet, Samigaluh, Kulon Progo)

 

Abstract

 

During the Covid-19 period in Indonesia, the sector that experienced a very large impact was the tourism sector, as was experienced by Madigondo Hamlet. Madigondo Hamlet is located in Sidoharjo Village, Samigaluh District, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta, located in the “Jalur Bedah Menoreh” program area developed by the Yogyakarta Special Region Government. Currently, in Madigondo Hamlet, the Tracking Terbit Menoreh (TTM) attraction is being developed which integrates potential spots in Madigondo Hamlet, including natural scenery, coffee plantations, history and religion, local wisdom, culinary, and creative industries. During the Covid-19 pandemic, the existence of Madigondo Hamlet where the tourism sector was the mainstay for increasing community economic activities was threatened. A good strategy is needed so that the tourism condition in Madigondo Hamlet can survive. Madigondo Hamlet with the Tracking Terbit Menoreh (TTM) attraction was chosen as an area that offers natural and cultural resources, where local wisdom is still actively used but is rarely considered an asset that can be valued to survive disasters and future development. The purpose of this study is to explore the local wisdom of the community so that it can maintain its existence during the Covid-19 pandemic. This paper also documents local initiatives and practices in people's lives in Madigondo Hamlet during the Covid-19 pandemic. The method used is action research, through self-help mapping, focus group discussions (FGD), and participatory design (workshops). The results of this study are local wisdom in the Madigondo Hamlet community in the form of ‘empon-empon’ spice plants and community knowledge in processing them, becoming part of the landscape arrangement and tourist identity of Tracking Terbit Menoreh. Community and community participation in Madigondo Hamlet in identifying problems and formulating solutions is a very important aspect in maintaining its existence as an ecotourism-based tourism village. In addition to being part of the tourist attraction landscape, these ‘empon-empon’ herbal plants are also part of the development of the creative industry in Madigondo Hamlet so that it can improve the community's economy.

 

Keyword: Tracking Tourism, Ecotourism, 'Empon-Empon' Plants, Local Wisdom, The Existence of Destinations


Kata Kunci


wisata tracking; ekowisata; tanaman empon-empon; kearifan lokal; eksistensi destinasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ahimsa-Putra, H S. 2009. Bahasa, Sastra, Dan Kearifan Lokal di Indonesia. Jurnal Mabasan. Vol. 3. No. 1. Pp. 30-57. https://doi.org/10.26499/mab.v3i1.115

Azizah, S N dan Muhfiatun. 2017. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Pandanus Handicraft dalam Menghadapi Pasar Modern Perspektif Ekonomi Syariah (Study Case di Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta). Aplikasia : Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. Vol. 17. No. 2. Pp. 63-78.

Dukic, V and Volic, I. 2017. The Importance of Documenting and Including Traditional Wisdom in Community-Based Ecotourism Planning : A Case Study of the Nature Park Ponjavica in the Village of Omoljica (Serbia). SAGE Open : Special Issue – Traditional Wisdom. January-March 2017. Pp. 1-11. DOI: 10.1177/2158244016681048.

Grundy, S. & Kemmis, S. 1990. Educational Research in Australia: The State of the Art (an Overview). Dalam S. Kemmis & R. McTaggart (Eds.). The Action Research Reader. Victoria: Deakin University

Grieves, M., Adler, M., and King, R. (2014). To Preserve the Mountains and the Community : indigenous Ecotourism as a Sustainable Development Strategy. Social Thought & Research. Vol 33. Pp. 83-111

Hakim, L. 2015. Rempah dan Herba Kebun-Pekarangan Rumah Masyarakat: Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-kebugaran. Yogyakarta: Diandra Creative.

Mastika, I.K. (2018). Pengembangan Ekowisatan Berwawasan Kearifan Lokal Di Wilayah Eks Karesidenan Besuki, Jawa Timur. Jurnal JUMPA. Vol. 4. No. 2. Pp. 240-252.

Natawidjaja, R. 1995. Pokok-Pokok Pikiran mengenai Penelitian Kelas. Jakarta : UP3SD Dirjen DIKTI Depdikbud

Prabandari, D., Avenzora, R., dan Sunarminti, T. 2018. Kearifan Lokal Untuk Pengembangan Ekowisata di Bogor. Media Konservasi. Vol. 23. No. 3. Pp. 274-280.

Rapanna, P. (2016). Membumikan Kearifan Lokal Dalam Kemandirian Ekonomi. Makassar: CV Sah Media.

Rosas, N.V. et. al. (2018). Traditional Ecological Knowledge as a tool for Biocultural Landscape Restoration in Northern Veracruz, Mexico : A Case Study in El Tajin Region. Ecology and Society. Vol 23. No. 3. https://doi.org/10.5751/ES-10294-230306.

Sonjai, N.P. et. al. 2018. Community-based Ecotourism: Beyond Authenticity and The Commodification of Local People. Journal of Ecotourism. Vol. 13. No. 3. Pp. 252-267. https://doi.org/10.1080/14724049.2018.1503502.

Sharpley, R. 2006. Ecotourism : A Consumption Perspective. Journal of Ecotourism. Vol. 5. No, 1&2. Pp. 7-22. DOI: 10.1080/14724040608668444

Walter, P. 2009. Local Knowledge and Adult Learning in Environmental Adult Education: Community-Based Ecotourism in Southern Thailand. International Journal of Lifelong Education. Vol. 28. No. 4. Pp. 513-532. DOI: 10.1080/02601370903031363

Yi-fong, C. 2012. The Indigenous Ecotourism and Social Development in Taroko National Park Area and San Chan Tribe, Taiwan. GeoJournal (2012) 77. Pp. 805-815.




DOI: https://doi.org/10.31294/khi.v12i2.10124

====================================================================

Terbit setiap bulan Maret & September, ISSN : 2655-5433 (online)

Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License