Persepsi Wisatawan Terhadap Night Life Attraction
Sari
ABSTRAK
Kabaret adalah istilah pertunjukan musik, komedi, tari, drama, dan campuran seni lainnya yang khusus diperagakan oleh para pria yang berbusana wanita (ladyboy) di atas panggung. Pertunjukan Kabaret di Restoran Oyot Godhong ditujukan sebagai daya tarik wisata baru yang diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi Kawasan Malioboro Yogyakarta, khususnya ke restoran Oyot Godhong. Berdasarkan penelitian diskriptif terlihat bahwa Karakteristik wisatawan yang melihat Kabaret sangat beragam, serta masing-masing memiliki persepsi dan motivasi yang berbeda-beda. Pertunjukan Kabaret telah memenuhi syarat menjadi daya tarik wisata budaya yang dipentaskan di malam hari (night atraction) di Kota Yogyakarta. Analisis persepsi wisatawan menunjukan bahwa pertunjukan Kabaret memiliki keindahan atau estetika, keunikan, dan nilai-nilai sehingga telah memenuhi kriteria standar sebagai daya tarik wisata. Pertunjukan Kabaret mampu meningkatkan nilai jual restoran. Restoran Oyot Godhong, yang sebelumnya hanya berupa sarana wisata namun saat ini telah menjadi restoran yang memiliki daya tarik wisata.
Kata kunci: pertunjukan Kabaret, atraksi malam, atraksi wisata, persepsi wisatwan, pemasaran pariwisata
ABSTRACT
Cabaret is a term performances of music, comedy, dance, drama, and other special mix of art perfomed by men who dressed in women (ladyboy) on stage. Cabaret performances in Oyot Godhong Restaurant intended as new tourist attraction that is expected to increase the interest of tourists to visit Malioboro in Yogyakarta, especially to Oyot Godhong Restaurants. Based descriptive study shows that the characteristics travelers who viewed Kabaret show is very diverse, each of which has perceptions and motivations are different. Cabaret performances have qualified to become the cultural attractions are staged at night (night atraction) in the city of Yogyakarta. Based on traveler perception indicates that the cabaret performances have beauty or aesthetics, uniqueness, and values that match the criteria criteria of the standard as a tourist attraction. Performances Cabaret in Oyot Godhong Restaurants able to increase the sale value. Oyot Godhong Restaurants previously only form of tourism facilities (amenities), but is now a restaurant that has a tourist attraction (atraction).
Keywords: Cabaret show, night life attractions, tourism attraction, tourists perception, tourism marketing
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Albarq, A. N. (2014). Measuring the Impacts of Online Word-of-Mouth on Tourists’ Attitude and Intentions to Visit Jordan: An Empirical Study. International Business Research, 7(1), 14.
Damanik, J., & Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. diterbitkan atas kerjasama Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) Universitas Gadjah Mada dan Penerbit Andi. Yogyakarta.
Darsoprajitno, S. (2002). Ekologi Pariwisata. Bandung. Penerbit Angkasa.
Dewi, J. N. (2015). Perkembangan Kesenian Sisingaan Di Kabupaten Subang Tahun 1955-2013.
Dewi, N. L. M. K. R. (2016). Pertunjukan Kabaret Oyot Godhong di Mirota Batik Yogyakarta. Greget, 14(1).
Dinas Pariwisata, D. I. Y. (2014). Statistik Kepariwisataan 2014. Yogyakarta, DIY. Retrieved April (Vol. 21). D.I. Yogyakarta Indonesia.
Indonesia, P. R. Undangundang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Sekretariat Negara. Jakarta § (2009).
Kabaret. (2017). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Kabaret
Nasution, S., Nasution, M. A., & Damanik, J. (2009). Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Sumatera Utara.
Oka, A. Y. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Tb. Surya Angkasa.
Pitana, I. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: andi.
Sammeng, A. M. (2001). Cakrawala pariwisata. Balai Pustaka.
Siahaan, S. L. (2007). Persepsi Wisatawan Terhadap Questionable Job Related Behavior Karyawan Frontline Hotel. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 12(1).
Sopyan, S., & Widiyanto, I. (2015). Analisi Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjung dengan Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Cagar Budaya Gedung Lawang Sewu). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Sugiyono. (2014). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, M. P. B. (2004). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta.
Suryadana, M. V. O. (2015). Pengantar Pemasaran Pariwisata. Bandung Indonesia: Alfabeta.
Susanto, A. B., & Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba.
Wiradiputra, F. A., & Brahmanto, E. (2016). Analisis Persepsi Wisatawan Mengenai Penurunan Kualitas Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Berkunjung. Jurnal Pariwisata, 3(2), 129–137.
Yoeti, O. A. (2002). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
DOI: https://doi.org/10.31294/par.v4i1.1619