EKOWISATA DI DESA JATIMULYO KULONPROGO, BENANG MERAH KONSERVASI BURUNG DAN PARIWISATA

Fuadi Afif, Revi Agustin Aisyianita

Sari


ABSTRAK

 

Semenjak Desa Jatimulyo menerbitkan Perdes No.8 Tahun 2014 untuk melindungi populasi burung yang semakin sedikit, muncul kekhawatiran warga yang berprofesi sebagai pemikat burung karena mata pencaharian mereka akan hilang.  Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana burung  dan manusia dapat hidup berdampingan dengan saling memberikan keuntungan seperti yang sudah dilakukan oleh pegiat konservasi dan ekowisata di Desa Ramah Burung Jatimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa Desa Wisata Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta telah memiliki Peraturan Desa (Perdes) No 8 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup sehingga dikenal juga sebagai Desa Ramah Burung. Desa ini juga dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sebagai lokasi pelepas liaran burung dengan beberapa pertimbangan, antara lain: kesesuaian habitat, kecukupan sumber pakan alami, serta kondisi masyarakatnya yang memiliki kesadaran akan konservasi. Keterlibatan masyarakat yang sudah memiliki kesadaran terhadap pentingnya konservasi, dalam hal ini adalah konservasi burung, menjadi kunci utama kesukesan pengelolaan ekowisata di Desa Jatimulyo. Aktivitas birdwatching merupakan salah satu aktivitas wisata yang banyak diminati oleh wisatawan Desa Jatimulyo. Beberapa aktivitas lainnya masih berpotensi untuk dikembangkan agar kegiatan pariwisata dan konservasi di Desa Jatimulyo masih dapat berjalan berdampingan, seperti: fotografi burung, adopsi burung dan bird release, dan perluasan lahan untuk tanaman organik yang bersifat homogeny (misalnya tanaman kopi) dengan tujuan memperluas habitat burung.

 

Kata kunci : ekowisata, pengamatan burung, pariwisata berkelanjutan

 

ABSTRACT

 

The purpose of this study is to provide an explanation of how birds and humans can live side by side by providing mutual benefits as has been done by conservation and ecotourism activists in the Jatimulyo Bird Friendly Village, Kulon Progo, Yogyakarta Special Region. This research was conducted using a qualitative descriptive method with data collection methods using literature studies. The results of the study show that Jatimulyo Tourism Village, Kulon Progo, Yogyakarta has Village Regulation (Perdes) No. 8 concerning Environmental Preservation so it is also known as the Bird Friendly Village. This village was also chosen by the Ministry of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia as a release location for birds with several considerations, including habitat suitability, adequacy of natural food sources, and the condition of the people who are aware of conservation. Community associations that already have awareness of the importance of conservation, in this case, bird conservation, are the main key to the success of ecotourism management in Jatimulyo Village. Birdwatching activity is a tourist activity that is in great demand by tourists from Jatimulyo Village. Several other activities still have the potential to be developed so that tourism and conservation activities in Jatimulyo Village can still go hand in hand, such as bird photography, bird adoption and release of birds, and expansion of land for homogeneous organic plants (eg coffee plants) with the aim of expanding habitat bird.

 

Keywords : ecotourism, bird watching, sustainable tourism


Kata Kunci


ekowisata, pengamatan burung, pariwisata berkelanjutan, pariwisata berkelanjutan, yogyakarta

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Afif, F., Aisyianita, R., & Hastuti, S. (2021). Potensi Birdwatching sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata di Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo,Kabupaten Kulon Progo. Media Wisata, 16. https://doi.org/10.36276/mws.v16i2.277

Butarbutar, R. R. (2021).

Ekowisata Dalam Perspektif Ekologi Dan Konservasi. CV WIDINA MEDIA UTAMA. https://repository.penerbitwidina.com/publications/352089/

Damayanti, L. E. (2020). Jurnal Geografi Pengembangan Potensi Peternakan Kambing Etawa Di Kecamatan Kaligesing. https://www.researchgate.net/profile/Lintang-Eliza/publication/345803729_JURNAL_GEOGRAFI_PENGEMBANGAN_POTENSI_PETERNAKAN_KAMBING_ETAWA_DI_KECAMATAN_KALIGESING/links/5fae2351299bf18c5b707c6b/JURNAL-GEOGRAFI-PENGEMBANGAN-POTENSI-PETERNAKAN-KAMBING-ETAWA-DI-KECAMATAN-KALIGESING.pdf

Darmawan L. (2019, November 5). Perdagangan Satwa Liar Ilegal Capai Rp13 Triliun, Apa yang Bisa Diupayakan? Mongabay.Co.Id. https://www.mongabay.co.id/2019/11/05/perdagangan-satwa-liar-ilegal-capai-rp13-triliun-apa-yang-bisa-diupayakan/

Dewantara, J. R. (2021, October 12). Kisah Desa Ramah Burung di Kulon Progo: Dulu Memburu, Kini Melindungi. https://travel.detik.com/travel-news/d-5762891/kisah-desa-ramah-burung-di-kulon-progo-dulu-memburu-kini-melindungi

Hernandez-Aguilera, J. N., Conrad, J. M., Gómez, M. I., & Rodewald, A. D. (2019). The Economics and Ecology of Shade-grown Coffee: A Model to Incentivize Shade and Bird Conservation. Ecological Economics, 159, 110–121. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2019.01.015

Iskandar, B. S., Iskandar, J., & Partasasmita, R. (2019). Hobby and business on trading birds: Case study in bird market of Sukahaji, Bandung, West Java and Splendid, Malang, East Java (Indonesia). Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 20(5), Article 5. https://doi.org/10.13057/biodiv/d200522

Muryanto, B. (2020a, November 26). Kopi Sulingan: Usaha konservasi burung di Jatimulyo yang membuahkan hasil. Ekuatorial. https://www.ekuatorial.com/2020/11/kopi-sulingan-usaha-konservasi-burung-di-jatimulyo-yang-membuahkan-hasil-2/

Muryanto, B. (2020b, November 28). Adopsi sarang burung: Program pelestarian sederhana yang melibatkan masyarakat. Ekuatorial. https://www.ekuatorial.com/2020/11/adopsi-sarang-burung-program-pelestarian-sederhana-yang-melibatkan-masyarakat/

Nijman, V., Langgeng, A., Birot, H., Imron, M. A., & Nekaris, K. A. I. (2018). Wildlife trade, captive breeding and the imminent extinction of a songbird. Global Ecology and Conservation, 15, e00425. https://doi.org/10.1016/j.gecco.2018.e00425

Poonswad, P., Thiensongrusamee, P., & Mudsri, S. (2012). Basic conservation approaches and the fate of hornbills in Thailand: A prototype for future bird-people relationships. Journal of Ornithology, 153. https://doi.org/10.1007/s10336-012-0868-5

Pribadi, T. I., Suganda, D., & Saefullah, K. (2021). Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Dampaknya terhadap Sosial,Ekonomi, dan Lingkungan: Tinjauan Pustaka. Jurnal Sosial Dan Sains, 1(2), 107–114. https://doi.org/10.36418/sosains.v1i2.34

Sabandar, S. (2022, February 10). Mendengarkan Kicauan Ratusan Jenis Burung Langka dari Desa Jatimulyo Kulon Progo [News]. Liputan 6. https://www.liputan6.com/regional/read/4881547/mendengarkan-kicauan-ratusan-jenis-burung-langka-dari-desa-jatimulyo-kulon-progo

Samal, R., & Dash, M. (2023). Ecotourism, biodiversity conservation and livelihoods: Understanding the convergence and divergence. International Journal of Geoheritage and Parks, 11(1), 1–20. https://doi.org/10.1016/j.ijgeop.2022.11.001

Sari, I. F., Setiawan, A., Iswandaru, D., & Dewi, B. S. (2020, May 18). Peran Ekologi Spesies Burung pada Ekosistem Hutan Kota (Studi Kasus di Kota Metro) [Workshop]. SEMINAR NASIONAL KONSERVASI, Bandar Lampung, Lampung. http://repository.lppm.unila.ac.id/19833/

Sekercioglu, C. (2002). Impacts of birdwatching on human and avian communities. Environmental Conservation, 29, 282–289. https://doi.org/10.1017/S0376892902000206

State of the World’s Birds 2022 paints most concerning picture for nature yet. (2022, September 28). BirdLife International. https://www.birdlife.org/news/2022/09/28/state-of-the-worlds-birds-2022-paints-most-concerning-picture-for-nature-yet/

Sudaryanto, S., & Veriasa, T. (2018). Shade-grown coffee under fruit trees in highland forests as part of an environmental village restoration. 74, 09005. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187409005

Taufiqurrahman, I. (2020, March 29). Burung dan kopi: Konservasi oleh masyarakat di Desa Jatimulyo, Yogyakarta. Peburungamatir’s Blog. https://peburungamatir.wordpress.com/2020/03/29/burung-dan-kopi-konservasi-oleh-masyarakat-di-desa-jatimulyo-yogyakarta/

Taufiqurrahman, I. (2021a, January 25). Adopsi Sarang: Inovasi Konservasi Burung dari Jatimulyo. Peburungamatir’s Blog. https://peburungamatir.wordpress.com/2021/01/25/adopsi-sarang-inovasi-konservasi-burung-dari-jatimulyo/

Taufiqurrahman, I. (2021b, July 4). Kopi Sulingan: Adopsi Sarang, Program Konservasi Burung Unggulan dari Jatimulyo (2). Kopi Sulingan. https://www.kopisulingan.id/2021/07/adopsi-sarang-program-konservasi-burung.html




DOI: https://doi.org/10.31294/par.v10i2.15662

Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License