MENGGALI POTENSI PEMANDU WISATA LOKAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENGALAMAN WISATAWAN: TINJAUAN KASUS DESA WISATA MEAT, KABUPATEN TOBA

Rosdiana Pakpahan, Debora S Purba

Sari


ABSTRAK

 

Keterbatasan sumber daya, kesenjangan pengetahuan, kurangnya pemahaman tentang keberlanjutan, dan perubahan tren dan preferensi wisatawan merupakan permasalahan yang terkait dengan kondisi kompetensi teknis pemandu wisata lokal di Desa Wisata Meat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kompetensi inti yang harus dimiliki oleh seorang pemandu desa wisata dan menganalisis kebutuhan dan harapan pengunjung dalam hal komunikasi dan pelayanan yang mereka harapkan dari pemandu desa wisata. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan tinjauan pustaka. Pada penelitian ini ditemukan bahwa jumlah kunjungan wisatawan yang terbatas ke Meat memerlukan perbaikan dan evaluasi terhadap pengalaman pariwisata, serta pemahaman etika pariwisata. Optimalisasi peran pemandu wisata lokal di Desa Wisata Meat, Kabupaten Toba, memiliki dampak positif pada pengembangan pariwisata, meskipun belum sepenuhnya dimaksimalkan, terutama di sektor ekonomi. Optimalisasi tersebut tidak hanya berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemandu tetapi juga menciptakan pengalaman pariwisata yang lebih memuaskan bagi pengunjung. Selanjutnya dapat dilakukan melalui pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pariwisata atau perguruan tinggi yang sudah bekerjasama dengan desa wisata Meat. Dalam pengembangan keterampilan bisa melalui pengembangan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu pemandu wisata itu sendiri. Lalu optimalisasi dengan memanfaatkan teknologi sebagai salah satu sumber promosi desa wisata maka akan memberikan manfaat yang bisa diterima oleh desa wisata melalui kunjungan wisata yang meningkat.

 

Kata Kunci: Potensi, Kompetensi, Pemandu Wisata

 

ABSTRACT

 

This research discusses the development aimed at enhancing the technical competencies of Tour Guides in Meat Tourism Village. The research findings are outlined in several responses to the problem formulations, namely the technical competency conditions of local tour guides in Meat Tourism Village and the formulation of strategies to enhance the technical competencies of local tour guides in Meat Tourism Village. This research was conducted using descriptive analysis methods through interviews, observations, documentation, and literature review. Optimizing the role of local tour guides in Meat Tourism Village, Toba District, has a positive impact on tourism development, although not yet fully maximized, especially in the economic sector. The limited number of tourist visits to Meat necessitates improvements and evaluations of the tourism experience, as well as an understanding of tourism ethics. The optimization of the role of local tour guides in Meat Village not only contributes to the enhancement of knowledge and skills of the guides but also creates more satisfying tourism experiences for visitors. By designing diverse and appealing tour routes, tour guides are capable of presenting the holistic beauty of nature, history, culture, and local uniqueness. This provides opportunities to attract more tourists and enhance the destination's appeal.

 

Keywords: Potensial, Competence, Tour Guide


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bromley, M. P., & Bromley, P. (2014). Countryside Recreation: A handbook for managers. Taylor & Francis.

Irawati, Lestari. 2013. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pemandu wisata untuk meningkatkan kompetensi pemandu wisata. Jurnal Pariwisata, Vol. 16 No. 2, Desember. 1-13.

Jumail, M., Par, S. S. T., & Par, M. (2014). Teknik pemanduan wisata. Penerbit Andi.

Kristiana, Y., Pakpahan, R., & Mulyono, S. T. (2019). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Kawasan Seberang Kota Jambi (Sekoja). Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 2, 1047–1053. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.274

L. J, M. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. CV. Remaja Rosdakarya.

Mancini, M. 2000. Conducting tours: A practical guide. South-Western Publishing Co: Cincinnati.

Muhajir, 2015, Menjadi Pemandu Wisata Pemula. Jakarta: Grasindo.

Pakpahan, R. (2018). Implementasi Prinsip Pariwisata Berbasis Komunitas Di Desa Wisata Nglinggo Yogyakarta. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 05, 129. https://doi.org/10.24843/jumpa.2018.v05.i01.p07

Pakpahan, R. (2023). Development Of Tourism Travel Patterns In Lau Bagot Tourism Village Dairi District. Jurnal Ilmiah Global Education, 4(2), 1061–1068.

Pitana, I Gde.. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata . Yogyakarta : Andi

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suyitno. 2015. Pemanduan Wisata.Surabaya: CV. Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Welgemoed, M., 2001, The Tourist guide as culture broker: A South African scenario. Dalam Robinson, M, dkk. Tourism and culture: Image, identity and marketing. New castle: University of Northumbria.

Winardi, 2014, Perencanaan dan Pengawasan dalam Bidang Manajemen, Mandar Maju, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.31294/par.v11i1.21525

Dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License