Kajian Interaksi Simbolik Wanita Karir (Studi Fenomenologi terhadap Pengguna Eyelash Extention dan Nail Art)

Andi Nurul Habibah, Hilda Sri Rahayu

Sari


Wanita dengan keinginannya untuk tampil menarik, bukan hanya sekedar untuk disukai atau diakui, tetapi merupakan bagian dari bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri. Penggunaan layanan eyelash extention dan nail art saat ini tidak hanya dianggap sebagai langkah penampilan fisik semata, tetapi juga merupakan upaya individu dalam memperkuat konsep diri mereka di lingkungan sosial dan juga menjadi solusi praktis bagi wanita yang ingin terlihat menarik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana teori interaksi simbolik termanifestasi melalui penggunaan eyelash extension dan nail art. Adapun dalam penelitian ini, akan digunakan metode penelitian kualitatif-fenomenologis dan dianalisis secara deskriptif melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam (in-depht interview), observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian akan menyoroti asumsi teori interaksi simbolik serta hubungan antara konsep pikiran (mind), konsep diri (self), dan masyarakat (society) dalam penggunaan layanan kecantikan.


Kata Kunci


wanita, konsep diri, teori interaksi simbolik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abidin, K., & Djabbar, Y. (2019). Analisis Interaksi Simbolik Waria (Wanita Transgender) di Makassar - Indonesia Timur. Society, 7(2).

Ahmadi, D. (2008). Interaksi simbolik: Suatu pengantar. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 9(2).

Aksan, N., Kisac, B., Mufit, A., Demirbuken, S. (2009). Symbolic interaction theory. Procedia Social and Behavioral Sciences, 1, 902–904.

Creswell, J. W. (2018). Research design : qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). SAGE Publications, Inc.

Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA-Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(1).

Hutapea, E. (2017). IDENTIFIKASI DIRI MELALUI SIMBOL-SIMBOL KOMUNIKASI (Studi Interaksionisme Simbolik Komunitas Pemakai Narkoba Di DKI Jakarta). Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 2(01), 1–14.

Khairan, D., Yusanto, F., & Primadani, B. (2016). ANALISIS KONSEP DIRI SISWI-SISWI PENYANDANG TUNARUNGU DAN TUNAWICARA SLB NEGERI CICENDO BANDUNG. EProceedings of Management, 3(2).

Laksmi, L. (2017). Teori interaksionisme simbolik dalam kajian ilmu perpustakaan dan informasi. Pustabiblia: Journal of Library and Information Science, 1(2).

Lamle, E. N., & Aigbovbioisa, F. O. (2019). Symbolic Representation and Conflict Management in Africa. International Journal of Research and Innovation in Social Science (IJRISS), 3(12), 194–204.

Maghfira, T. A., & Mahadian, A. B. (2018). Interaksi simbolik pengajar dan siswa di Komunitas Matahari Kecil. Jurnal Komunikasi Global, 7(1).

Mukarom, Z. (2021). Teori-Teori Komunukasi. Jurusan Manajemen Dakwah.

Nugroho, H. (2018). Konstruksi Konsep Diri Pengguna Tato (Studi Interaksi Simbolik Pada Pengguna Tato di Bandar Lampung). Jurnal MetaKom, 2(2), 89–12.

Pinem, A. F. (2018). Psikologi Komunikasi Remaja Terhadap Konsep Diri di Kalangan Komunitas Cosplayer Medan. Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2).

Putri, A. K. (2017). Jalan Tamblong: Kumpulan Drama Musik Karya Remy Sylado (Kajian Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead). Jurnal Bapala, 4(1).

Putri, P. K. D. (2016). Interaksionisme Simbolik Pasangan Suami-Isteri Ketika Berada di Media WhatsApp (WA. Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1).

Restu, U., & Agustina, H. (2017). Peristiwa komunikasi dalam pembentukan konsep diri otaku anime. Urnal Kajian Komunikasi, 5(2), 202–209.

Siregar, N. S. S. (2012). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2).

Supratman, L. P. (2015). Konsep diri remaja dari keluarga bercerai. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(2).

Tarigan, M. (2012). Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian di Kota Pontianak Kalimantan Barat. UPN Veteran Yogyakarta.

Tumangkeng, S. Y. L., & Maramis, J. B. (2022). Kajian Pendekatan Fenomenologi: Literature Review. Jurnal Pembanguan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 23(1).

Uswatusolihah, U. (2013). Membangun pemahaman relasional melalui komunikasi interpersonal. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 7(2).

Wirman, W., Sari, G. G., Hardianti, F., & Roberto, T. P. (2021). Dimensi konsep diri korban cyber sexual harassment di Kota Pekanbaru. Jurnal Kajian Komunikasi, 9(1), 79–93.

Wu, Q., Tan, Y., Sun, G., & Ding, Q. (2023). The relationship between self-concept clarity, athletic identity, athlete engagement and the mediating roles of quality of life and smartphone use in Chinese youth athletes. Heliyon, 9(1).

Zhafirah, Z. (2020). Komunikasi antarpribadi pasangan suami istri bahagia studi interaksi simbolik pada pasangan suami istri. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 4(2), 97–108.




DOI: https://doi.org/10.31294/kom.v11i1.21662

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/kom.v11i1.21662.g6448

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Index by:

   
 
 dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License