Analisis Perbedaan Manajemen Laba Sebelum dan Sesudah Penerapan PSAK Konvergensi IFRS

Sarlina Sari

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah manajemen laba sesudah penerapan PSAK konvergensi IFRS lebih rendah dibandingkan dengan manajemen laba sebelum penerapan PSAK konvergensi IFRS pada perusahaan top leadings in market capitalization yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2010-2011. Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals absolut menggunakan Modified Jones Model yang dikembangkan oleh Dechow, Sloan, dan Sweeney (1995). Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengujian hipotesis.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk ”50 top leadings in market capitalization” yang terdaftar di  BEI. Penelitian ini menggunakan metode sensus dan terdapat 10 perusahaan yang memenuhi kriteria populasi. Tipe data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan cara membandingkan rata-rata nilai discretionary accruals periode sebelum dan sesudah penerapan PSAK konvergensi IFRS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba sesudah penerapan PSAK konvergensi IFRS lebih rendah dibandingkan dengan manajemen laba sebelum penerapan PSAK konvergensi IFRS pada perusahaan top leadings in market capitalization yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011.

 

 

Kata Kunci: Manajemen laba, discretionary accruals, PSAK konvergeni IFRS


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31294/moneter.v6i1.4642

Index by:

   
 
 
 dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License