Kearifan Lokal Ulun Lampung Kajian PR Budaya Melalui Pendekatan Etnografi PR

Dasrun Hidayat, Engkus Kuswarno, Feliza Zubair, Hanny Hafiar

Sari


ABSTRAK

Artikel ini fokus pada ritual mupakat adat prosesi pemberian gelar atau Juluk Adok. Aspek-aspek yang dikaji meliputi simbol pada sistem dan status pernikahan sebagai gerbang pemberian gelar. Simbol sistem dan status pernikahan yakni simbol atribut adat yang digunakan pada prosesi pemberian gelar. Simbol tersebut terdiri dari simbol Mupakat Kamar, Mupakat Pandia Paku Sakha dan Mupakat Balak sebagai pedoman prosesi pemberian gelar. Penelitian dilaksanakan di Desa Banjar Negeri Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus Lampung. Penelitian ini menggunakan studi Etnografi PR yang berfokus pada perilaku komunikasi Jakhu Suku sebagai PR Budaya. Penelitian bersifat kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan melibatkan delapan informan perangkat adat. Hasil penelitian menemukan bahwa mupakat adat menjadi simbolisasi ritual pemberian gelar. Simbolisasi meliputi Mupakat Kamar, Mupakat Pandia Paku Sakha dan Mupakat Balak. Mupakat adat terjadi secara khas dan berulang sehingga membangun Pola Kerja Jakhu Suku pada prosesi mupakat adat pemberian gelar.

 

Kata kunci: PR Budaya, Kearifan Lokal, Pola Mupakat Adat.

 

ABSTRACT

This article focuses on the traditional mupakat rituals of giving title procession named juluk adok. These aspects are examined include the symbol on the system and the status of marriage as a gate of giving title. Symbols on the system is the custom attributes symbols used in giving title procession. The symbol consists of Mupakat Kamar symbols, Mupakat Pandia Paku Sakha, and Mupakat Balak as guidelines for giving title procession. The research was conducted in the village of Banjar Negeri in District Gunung Alip Tanggamus Lampung. This study used Ethnographic PR studies that focus on Jakhu Suku’s communication behavior as a Culture PR. The research is qualitative with the constructivist paradigm. The technique of collecting data through observation and interviews with eight informants of custom devices. The study found that traditional mupakat become a symbolization of giving title ritual. Symbolization includes Mupakat Kamar, Mupakat Pandia Paku Sakha, and Mupakat Balak. Traditional mupakat be typically and repeatedly so as to build a work pattern of Jakhu Suku in traditional mupakat of giving title procession.

 

Keywords: Culture-PR, Local Wisdom, Traditional Mupakat Pattern.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ardianto, Elvinaro. (2013). Handbook of Public Relations. Bandung: Rosdakarya.

Darmastuti, Rini. (2016). Gethok Tular, Pola Komunikasi Gerakan Sosial Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Samin di Sukolilo. Jurnal Komunikasi ASPIKOM. ISSN 2087-0442. Volume 3 Nomor 1. Hlm.104-118.

Hidayat, Dasrun. (2017). Budaya dalam Perspektif Public Relations. Jogjakarta:ASPIKOM. PERHUMAS

_____________ (2016) Etnografi Public Relations Tantangan Metodologi Pada Kajian Public Relations Berbasis Budaya. Prosiding Seminar Nasional Akselerasi Pembangunan Masyarakat Lokal Melalui Komunikasi dan Teknologi Informasi. Seminar Nasional.Universitas Lampung. ISBN: 978-602-60412-0-3. Buku 2. Hlm 76-87.

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬______________2016. Konstruksi Gender Dalam Perkawinan “Nyakak” dan “Semanda” Di Masyarakat Adat Saibatin Lampung. Jurnal Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Telkom University. ISSN. 2442-4005.Volume 2 Nomor 1. Hlm 1-28.

Hidayat, Dasrun. (2012). Komunikasi Antar Pribadi dan Medianya. Jogjakarta: Graha Ilmu.

Hofstede. (2001). Cultures and Organizations. Intercultural Cooperations and Its Importance for Survival. USA; Mc Graw Hill.

Jefkins. (1992). Public Relations. Edisi Keempat. Jakarta:Erlangga.

Griffin, EM. (2011). A First Look At Communication Theory. Eighth Edition. USA: Mc Graw Hill.

Grunig. Hunt. (1984). Managing Public Relations. New York: CBS College Publishing.

Lim, Young, Goh, Sriramesh. (2005). Applicability of the Generic Principles of Excellent Public Relations in a Different Cultural Contex; The Case Study of Singapore. Journal Of Public Relations Research. Lawrence Erlbaum Associates, Inc 17(4) 315-340.

Samovar, Porter, McDaniel. (2010). Komunikasi Lintas Budaya; Communication Between Culutres. Jakarta: Salemba Humanika.

Sobur, Alex. (2015). Ensiklopedia Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sriramesh, K., & Vercic, (2004). (Eds.) The Global Public Relations Handbook (Revised Edition). New York, NY: Routledge. 62 – 78.

Suranto Aw. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Graha Ilmu: Jogjakarta

Turner, Weset. (2008). Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Ulfa, Ruzqiyah. (2017). Gagasan Konseptual Public Relations Berbasis Kearifan Lokal. Jogjakarta: ASPIKOM, PERHUMAS.

Yusuf, Amir. (1996). Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lampung Pesisir. Jakarta. Dokumentasi Pribadi tidak diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.31294/kom.v4i1.1796

DOI (PDF): https://doi.org/10.31294/kom.v4i1.1796.g1397



Index by:

   
 
 dipublikasikan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika dengan dukungan Relawan Jurnal Indonesia

Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License